Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada para penerima program Kartu Prakerja di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 17 Maret 2021. Foto: BPMI Setpres/Lukas
Sebanyak 88,9 persen responden Survei Angkatan Kerja Nasional yang digelar Badan Pusat Statistik pada Agustus 2020 lalu menyatakan bahwa program Kartu Prakerja yang mereka ikuti telah meningkatkan keterampilan masing-masing. Peningkatan keterampilan secara berkelanjutan tersebut memang merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk terus maju dalam jalur persaingan.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada para penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021 di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 17 Maret 2021.
“Di zaman yang penuh dengan kompetisi seperti ini, kalau keterampilan kita tiap hari tidak kita perbaiki, hilang kita. Tahu-tahu kok saya kehilangan pekerjaan. Karena yang lain memperbaiki skill dan keterampilan sementara kita tidak,” ujarnya kepada kurang lebih 500 penerima Kartu Prakerja yang mengikuti acara baik secara langsung maupun virtual.
Selain di Istana Negara, para penerima juga dihadirkan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di Aula Graha Swala Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta diikuti secara virtual oleh para penerima lainnya yang tersebar di seluruh kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Presiden menuturkan, terdapat kurang lebih 1.700 macam pelatihan dari 165 lembaga yang disediakan program Kartu Prakerja. Peserta program tersebut dipersilakan untuk memilih pelatihan mana yang mereka butuhkan dan minati untuk dapat meningkatkan kemampuan.
“Ada kurang lebih 1.700 macam pelatihan yang disiapkan oleh 165 lembaga pelatihan. Jumlah yang banyak, kemudian peserta secara bebas dipersilakan untuk memilih mana yang dipilih sesuai dengan minat dan talenta yang dimiliki,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, terdapat lima jenis pelatihan yang diminati peserta selama bergulirnya program Kartu Prakerja. Yakni pemasaran daring, food and beverages, teknologi informasi, perkantoran, dan kewirausahaan.
Kepala Negara meminta para peserta program untuk benar-benar memanfaatkan peluang pelatihan yang ada dengan baik. Apalagi dengan kemudahan pembelajaran daring yang ditawarkan Kartu Prakerja, diharapkan proses pelatihan para peserta dapat berlangsung dengan cepat di manapun mereka berada.
“Saya memulai usaha dulu dari nol juga mulai dari ikut pelatihan. Dulu seminggu tapi. Kalau ini kan sekarang zaman digital seperti ini bapak/ibu bisa belajar online. Itu akan lebih mempercepat,” tutur Presiden.
Untuk diketahui, pelaksanaan program Kartu Prakerja pada tahun 2020 lalu berhasil menjangkau 5,6 juta penerima dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Program tersebut digulirkan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi kerja, produktivitas, dan daya saing. Dalam pelaksanaannya tahun ini, program Kartu Prakerja juga akan diarahkan untuk mendorong kewirausahaan para penerima.
Hadir secara terbatas di Istana Negara antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta sejumlah penerima Kartu Prakerja Tahun 2021 dan para penerima program di tahun sebelumnya. (BPMI Setpres)