JAKARTA – Kehadiran Puskesmas menjadi dambaan bagi masyarakat. Selain sebagai unit pelayanan kesehatan, juga sebagai pendorong perlunya hidup sehat, khususnya bagi kalangan masyarakat yang belum familier dengan kesehatan.
Puskesmas Taraweang Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) merupakan salah satu unit pelayanan wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yang masuk dalam Top 99 kompetisi inovasi pelayanan publik. Melalui Kelompok Pendukung Air Susu Ibu (KP-ASI), Puskesmas mewajibkan semua ibu yang punya balita untuk memberikan ASI kepada anaknya.
Menurut Kepala Seksi Bidang Gizi Dinas Kesehatan Kabupeten Pangkajene Zinaudin, tujuan inovasi ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberian ASI eksklusif, yakni usia 0-6 bulan dan inisiatif menyusui dini (IMD) melalui pemberdayaan KPASI di Desa Batara.
Hal ini dilakukan mengingat tingkat gizi buruk yang meningkat tajam, lantaran masyarakatnya belum menyadari betul pentingnya ASI untuk anak balita. Dengan adanya KPASI, jumlah gizi buruk yang ada di wilayah Puskesmas Taraweang berkurang dari 85% menjadi 25%.
Anggota tim Panel Independen dari LIPI Siti Zuhro mengatakan bahwa KPASI ini suatu inovasi unik dan menarik. Namun dia menyarankan perlunya diperhatikan pemenuhan kebutuhan ekonomi sang ibu. “Tidak mungkin seorang ibu menghasilkan ASI yang baik jika dia belum menkonsumsi makanan yang sehat dan baik,” ujarnya.
Puskesmas Taraweang merupakan satu dari tujuh innovator yang mempresentasikan inovasinya di depan Tim Panel Independen, Selasa (04/04). Enam innovator lain yang mempresentasikan adalah Kota Yogyakarta dengan inovasi pencegahan korupsi, Kota Surabaya dengan Government Resource Management System (GRSM), Kota Banda Aceh dengan inovasi e-Kinerja, Kota Surakarta dengan Kartu Insentif Anak, kabuopaten Nunukan dengan Sistem Administrasi Perjalanan Dinas, serta kabupaten Sidoharjo yang mempresentasikan inovasi dalam pelayanan paket perijinan. (Gin/HUMAS PANRB)