Pin It

 

 IMG 4683

(Kapolres Sumedang, AKBP Hari Brata, SIK)

 

SUMEDANG - Kabupaten Sumedang adalah salah satu perlintasan jalur mudik lebaran 1438 H. Baik dari Jakarta menuju kawasan selatan Jawa Barat, maupun menuju Jawa Tengah. Demikian pula untuk arus baliknya, Sumedang salah satu alternatif jalur yang banyak dijajal oleh para pemudik. Karena itu informasi lalu lintas Sumedang menjadi salah satu perhatian banyak pihak. 

Arus mudik dan kondisi lalu lintas Sumedang selama lebaran relatif lancar dan terkendali. "Kondisi lalu lintas higga hari ini di wilayah hukum Sumedang sangat ramai dan padat, namun lancar. Dalam tiga hari ini terdata semua volume kendaraan yang masuk Sumedang meningkat," ucap Kapolres Sumedang, AKBP Hari Brata, Sik via telepon, Selasa (27/6).

Dijelaskan, kendaraan mudik yang melintas Sumedang puncaknya terjadi pada hari Jum'at 23 Juni 2017 (H-2.Lebaran) sebanyak 45.531 kendaraaan, dan hari Sabtu 24 Juni 2017 (H-1 Lebaran) sebanyak 47.809 kendaraan.

Lancarnya lalu lintas tersebut bukan tanpa kendala. Jajaran Polres di lapangan dihadapkan pada permasalahan terbatasnya jumlah personel. " Untuk mengatasinya kami melakukan cara bertindak dalam kepolisian dengan melibatkan berbagai potensi yang ada seperti unsur TNI, Dishub, Satpol PP, Pramuka dan unsur lainnya. Mereka kami dayagunakan sebagai mitra Polri," tutur Hari.

Ditambahkan, arus balik akan mengalami eskalasi dan puncaknya diproyeksikan terjadi pada tanggal 2 Juli 2017. "Bagi yang akan menempuh perjalanan lewat jalur Sumedang, hindari jalan di siang hari karena di kawasan Tanjungsari dan Jatinangor rame pasar tradisional," ungkap Hari.

Diakhir perbincangan, Kapolres enerjik yang peduli terhadap perkembangan budaya lokal tersebut menyampaikan harapan agar pemerintah segera melakukan percepatan pembangunan jalan tol Cisumdawu serta memperbaiki jalan negara yang rusak. 

"Perhatian Pemerintah Pusat terhadap kekurangan alat bantu dan cek ke lapangan belum optimal. Terutama terhadap jalan negara yang menghubungkan provinsi dan antar kabupaten," pungkasnya. (Hs/HUMAS/MENPANRB)