Deputi SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmadja
JAKARTA - Deputi SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmadja menyebutkan, ada sebuah kementerian yang sudah mengelompokkan pegawainya ke dalam 9 kotak. Pada kotak pertama berisi pegawai siap dipromosikan, karena memiliki kompetensi dan kualifikasi serta kinerja yang bagus.
Adapun yang masuk kotak 9, Selain kompetensi dan kualifikasinya rendah, mkbeejsna juga tidak jelas. Mereka datang jam 08.00 untuk absen, selama di kantor tidak ada pekerjaan yang dilakukan, kadang menghilang, kemudian jam 16.00 pulang. "Delapan nol empat," ujarnya di sela-sela Sosialisasi E-Formasi bagi Pemda di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/11).
Setiawan lantas bertanya kepada para peserta sosialisasi yakni para pejabat bagian Organisasi serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD). "Apakah di tempat saudara-saudara ada pegawai yang masuk dalam kelompok atau kotak sembilan itu ?" sergahnya
Meskipun tidak banyak yang secara tegas mengiyakan, tapi sekitar 400 peserta sosialisasi tampak mengamini pertanyaan sang Deputi. Adanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang masuk dalam kotak 9 tersebut, tak lepas dari rekruitmen yang selama ini kurang baik.
Bahkan, Setiawan mengatakan masih banyak pemda yang perencanaan ASN kurang memenuhi harapan dalam memenuhi tuntutan pencapaian pembangunan daerah. Salah satu contoh, perencanaan di bidang industri masih njomplang.
Mestinya, PNS tidak lagi 8, 0, 4, tapi menjadi 8, 9, 4, yakni masuk jam delapan, kinerja 9 dan pulang jam 4. "Kalau diperlukan pulangnya setelah jam empat," ujar Kabid Perencanaan SDM Aparatur Samsul Rizal.
Apa yang dikatakan Samsul beralasan, karena sesuai perintah UU ASN, setiap pegawai harus berkinerja. Bahkan seorang yang kini menduduki jabatan struktural sekalipun, tidak bisa lagi berleha-leha. Dia juga harus menandatangani kontrak kinerja dengan atasannya, yang akan dievaluasi setiap tahun. Kalau kinerjanya tidak baik, diberi kesempatan setahun lagi, dan kalau tetap tidak baik, maka harus siap-siap diganti.
Setiawan menambahkan, profil pegawai ASN ke depan, selain mempertimbangkan kompetensi kualifikasi jserta kinerja juga harus punya integritas yang baik. Hsl itu tak lepas dari concern Presiden Joko Widodo yang belakangan sangat menaruh perhatian dalam pemberantasan korupsi dan pungli. "Integritas kini berada di urutan pertama. Selanjutnya harus punya wawasan global, harus menguasai teknologi informasi, serta bahasa asing, minimal bahasa internasional," ujarnya.
Selain itu, sesuai arahan Menteri PANRB Asman Abnur, ASN juga harus memiliki sifat dan jiwa hospitality krn asn adalah pelayan, dan Entrepreneurship sehingga tidak hanya bekerja dan berpikir rutinitas.
Dalam kesempatan itu, Setiawan berpesan kepada ASN supaya berhati-hati dengan pikiran. Sebab pikiran akan menjadi aksi, dan aksi atau perbuatan akan menjadi kebiasaan, yang pada gilirannya akan menjadi karakter. "Hati dengan karakter, karena ini yang akan menentukan nasib kita," imbuhnya. (ags/HUMAS MENPANRB)