Suasana pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (25/03).
JAKARTA – Para pegawai di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Tuntasnya pelaksanaan vaksinasi ini, membuat para pegawai yang telah divaksin memiliki sistem pertahanan ganda dalam melawan virus corona.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji saat memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (25/03). “Vaksin ini fungsinya seperti rompi pengaman, sehingga kita punya double protection. Jadi ketika ditembak (virus), tidak langsung kena badan, tapi kena rompinya dulu,” ujarnya.
Pelaksanaan vaksinasi ini, dikatakan Atmaji, penting dilakukan terutama bagi ASN yang bertugas erat dengan pelayanan publik. Untuk itu, Kementerian PANRB mendukung penuh proses vaksinasi untuk masyarakat luas.
Atmaji juga mengimbau ASN untuk disiplin dan bahkan menjadi contoh bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. “Meski telah vaksin bukan berarti bebas Covid-19 seratus persen, tapi paling tidak kita punya pengamanan ganda. Laksanakan vaksin, tapi juga tetap pertahankan protokol kesehatan,” tegasnya.
Vaksinasi tahap kedua ini telah dilakukan kepada 629 pegawai Kementerian PANRB. Sebelum divaksin, para pegawai harus melakukan registrasi, verifikasi data, dan juga skrining. Setelahnya, akan dilakukan observasi pada peserta untuk mengantisipasi adanya Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).
Menurut Direktur RS Mitra Keluarga Bintaro dr. Ivan Gunawan, KIPI bisa berupa rasa mual maupun pusing. “Tapi ini (KIPI) jarang terjadi. Namun bisa diatasi dengan obat-obatan simptomatik atau P3K yang ada di rumah. Atau bisa juga ke fasilitas kesehatan terdekat,” jelasnya.
Bagi penderita komorbid, dr. Ivan mengatakan terdapat hal-hal yang harus diperhatikan. Ia mencontohkan, bagi yang memiliki riwayat hipertensi agar memiliki tensi setidaknya di bawah 180/100 saat vaksinasi. Peserta yang memiliki riwayat komorbid disarankan agar berkonsultasi dengan dokter spesialis maupun dokter umum sebelum melakukan vaksinasi.
Meski demikian, dr. Ivan menjamin bahwa vaksinasi ini aman dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai Covid-19 di Indonesia. “Jangan takut, tidak perlu takut, karena vaksinasi ini aman. Mari bersama kita sukseskan kegiatan vaksinasi ini,” pungkasnya.
Terlaksananya vaksinasi ini merupakan kerja sama Kementerian PANRB dengan Kementerian Kesehatan selaku koordinator pelaksanaan vaksinasi nasional. Vaksinasi ini juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Puskesmas Kebayoran Baru. (nan/HUMAS MENPANRB)