JAKARTA – Perpaduan kemeja biru dongker dengan logo Asian Games 2018 dan celana warna khaki menghiasi kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pagi ini, Rabu (04/07). Seragam casual yang digunakan untuk memeriahkan pagelaran olahraga terbesar se-Benua Asia ini pun disambut baik oleh para pegawai Kementerian PANRB.
Sekretaris Kementerian PANRB, Dwi Wahyu Atmaji menuturkan, pemakaian seragam ini bukan hanya untuk memeriahkan Asian Games, namun sebagai rasa bangga karena Indonesia kembali terpilih menjadi tuan rumah. Pasalnya, tahun 2018 ini adalah kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah setelah sebelumnya menjadi tuan rumah Asian Games pada 1962. “Ini menjadi kebanggaan rakyat Indonesia. Kita semua harus ikut menyukseskan,” imbuh Atmaji, di Jakarta, Rabu (04/07).
Dijelaskan, sejak beberapa bulan lalu Kementerian PANRB juga ikut memeriahkan dan mendukung Asian Games 2018 dengan videotron, spanduk, juga dengan pemakaian pin di seragam masing-masing. Semua atribut Asian Games 2018, termasuk seragam setiap hari Rabu ini akan terus digunakan hingga pagelaran olahraga bertaraf internasional ini selesai. Sebagai tuan rumah, sudah selayaknya seluruh lapisan masyarakat ikut dalam euforia Asian Games 2018 ini. “Harapannya, gema Asian Games di Indonesia menjadi lebih meriah,” imbuh Atmaji.
Sambutan hangat juga diungkapkan sejumlah pegawai Kementerian PANRB. Mahardhika, pegawai di salah satu unit kerja Kementerian PANRB mengatakan sangat senang dengan seragam yang casual dan kekinian ini. “Biasanya kita pakai baju putih hitam atau batik saja. Baru kali ini kita boleh pakai baju dengan desain seperti ini. Ini menunjukkan bahwa pegawai Kementerian PANRB ikut mensukseskan Asean Games pada Agustus mendatang,” ujarnnya.
Selain Mahardhika, Ahmad Yani, Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian PANRB juga merasa bangga dengan seragam baru ini. Menurutnya, euforia ini tidak hanya dilakukan di kementerian, namun juga hingga di pemerintah daerah atau lembaga negara lainnya. “Secara prinsip bangga kita selaku aparatur sipil negara sudah berkontribusi dalam sumbangsih dalam international scope Asia yaitu Asian Games,” tandasnya.
Indonesia disetujui menjadi tuan rumah Asian Games XVIII oleh Dewan Eksekutif Dewan Olimpiade Asia atau Olympic Council of Asia (OCA) pada 19 September 2014. Awalnya Hanoi, Vietnam terpilih sebagai tuan rumah mengalahkan Surabaya, namun mereka mengundurkan diri akibat kendala keuangan. Pada tanggal 5 Mei 2014, OCA mengunjungi beberapa kota di Indonesia yang mungkin bisa menjadi tuan rumah Asian Games, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Palembang, sementara Surabaya memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Asian Games dan sebaliknya berfokus pada tuan rumah Asian Youth Games pada tahun 2021.
Pada tanggal 25 Juli 2014, dalam pertemuan di Kota Kuwait, OCA menunjuk Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games XVIII dengan Palembang sebagai tuan rumah pendukung. Pagelaran olahraga bertaraf internasional ini diikuti oleh 45 negara anggota Dewan Olimpiade Asia dan menampilkan 462 acara dalam 40 disiplin olahraga. (Tim HUMAS MENPANRB)