Pin It

20180409 Menteri BI2

Menteri PANRB Asman Abnur dan Gubernur BI Agus Martowardoyo.

 

JAKARTA – Pengelolaan arsip yang baik sangat diperlukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi telah berjalan. Hal ini dapat dibuktikan melalui dokumen-dokumen kegiatan yang telah dilaksanakan.

“Namun pengelolaan arsip masih dipandang sebagai suatu hal yang sepele, suatu hal yang kecil, sehingga sering diabaikan kualitasnya,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur dalam acara Apresiasi Arsip Bank Indonesia yang mengambil tema Peranan Arsip dalam Mendukung Kesinambungan Bangsa dan Negara di Jakarta, Senin (09/04).

Menteri Asman menambahkan bahwa arsip sering diletakkan di posisi yang kurang strategis bahkan terkesan diberikan tempat seadanya. Bahkan orang-orang yang menangani arsip bukan orang professional yang berlatarbelakang arsiparis. “Ternyata saya lihat, orang arsip hampir sama seperti arsip yang diurusnya,” candanya.

Arsip merupakan salah satu hal yang sangat penting dan fundamental dalam pertanggungjawaban sebuah administrasi dalam pengelolaan birokrasi baik pemerintah maupun perusahaan. Setiap instansi pemerintah harus memiliki unit kearsipan yang didukung oleh arsiparis dan prasarana serta sarana yang memadai.

Pekerjaan seorang arsiparis adalah pekerjaan yang penting namun jarang terlihat padahal pengelolaan arsip merupakan bagian dari tata kelola pemerintahan. Untuk itu kita perlu memberikan apresiasi yang layak bagi arsiparis yang telah melaksanakan pekerjaannya melebihi dari standar yang seharusnya. “Kalau perlu arsiparis itu diberikan tunjangan kinerja yang tinggi supaya lebih bergengsi dan orang mau berlomba-lomba membenahi arsip,” katanya.

Menteri Asman menaruh perhatian yang sangat besar terhadap pengelolaan kearsipan. Bahkan sejak tahun 2017, pemerintah mencanangkan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA). “Hari ini dapat kita saksikan bagaimana Bank Indonesia dengan sungguh-sungguh mengelola arsipnya dengan baik,” ujarnya, seraya berharap Bank Indonesia dapat dijadikan pusat studi tiru untuk instansi pemerintah lainnya.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, tidak sedikit dokumen yang dibutuhkan dalam perumusan dan penetapan kebijakan yang berhubungan dengan perekonomian. “Keberadaan dokumen menjadi sumber informasi dan menjadi bukti otentik maka perlu dikelola dan dilestarikan dengan baik,” ujarnya.

Lanjutnya dikatakan, arsip yang baik merupakan pilar kredibilitas dan akuntabilitas suatu institusi. Oleh karena itu, pengelolaan dan pelestarian arsip perlu dilakukan dengan konsisten dan baik agar jejak langkah institusi dalam membangun kinerja dapat diabadikan, diwariskan serta dijadikan landasan berpijak yang kuat untuk mewujudkan visinya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan mengatakan bahwa arsip sebagai identitas dan jati diri bangsa. “Penyelenggaraan kearsipan Bank Indonesia diakui sangat luar biasa dan selalu konsisten dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Pada tahun 2014, ANRI memberikan penghargaan atas kinerja dalam penataan arsip. Di tahun ini, Bank Indonesia kembali diberikan apresiasi dalam pengelolaan arsip. (rr/HUMAS MENPANRB)