Pin It

 

Pada kesempatan pelantikan dan pengukuhan ini, dalam arahannya Aher meminta para guru dan kepala sekola menjadi contoh atau teladan yang baik dan benar bagi anak didik. Menurut Aher, guru harus memberikan contoh perilaku dan sifat yang selayaknya menjadi inspirasi para siswa.

“Saya dan istri mencanangkan, situasi sekolah itu harus menjadi rumah kedua bagi para siswa. Mereka betah di sekolah,” kata Aher.

“Kenapa tidak, saat pergi ke sekolah di pintu gerbang (sekolah) kepala sekolah sudah datang duluan. Menyalami dan menyapa mereka (siswa) dengan baik, senyum kepada para siswa. Dan ketika masuk ke ruang kelas, guru yang mengajar jam pertama sudah menunggu di pintu ruang kelas menyambut dengan senyuman menyambut anak-anak calon masa depan bangsa ini,” lanjutnya.

Pemprov Jawa Barat juga akan terus mendorong agar guru bisa memiliki kemampuan mengajar dan memiliki bahan ajar yang baik. Guru harus bisa memastikan bahwa siswa memahami apa yang telah diajarkan. Ini bisa dilakukan melalui evaluasi atau tes diakhir masa pelajaran.

“Guru juga kita dorong supaya menguasai bahan ajar dengan baik, menguasai metodologi ajar dengan baik. Dan guru tidak keluar kelas, kecuali setelah yakin bahwa seluruh siswa memahami dengan baik. Metodenya harus dipelihara betul ya, jangan sampai karena anak mengatakan ‘mengerti’ guru langsung keluar kelas. Diyakinkan dulu dengan cara tes diakhir pelajaran,” papar Aher.

Untuk menciptakan generasi sehat, lingkungan sekolah pun harus bersih bagi siswa. Hal ini sebagai upaya untuk menciptakan suasana belajar dan mengajar yang nyaman. Aher pun menekankan guru dan kepala sekolah harus menjadi teladan bagi siswa dan dirinya, seperti tidak merokok. Untuk itu, sekolah layak menjadi rumah kedua bagi siswa.

“Saya tidak ingin ada guru apalagi kepala sekolah yang merokok. Kita ingin mencintai dan menciptakan bangsa yang sehat,” tekan Aher.

  Selain itu, momentum alih kelola SMA/SMK harus dimanfaatkan untuk menghilangkan praktik pungutan liar di dunia pendidikan. Sosok guru atau tenaga pendidik adalah SDM paling bersih di Tanah Air. Aher mencontohkan guru tidak boleh terlibat dalam urusan jual-beli seragam atau buku, karena hal tersebut bisa diserahkan kepada koperasi atau orang tua bisa membelinya secara mandiri.

“Oleh karenanya jangan ada perilaku yang mengotori kebersihan tersebut. Pengadaan seragam kita luruskan supaya tidak ada suudzon (buruk sangka) dari masyarakat kepada kita, penjualan buku kita luruskan jangan sampai ada suudzon dari masyarakat kepada kita. Dan lain sebagainya, kita sepakati. Supaya tidak ada hal-hal buruk yang kemudian ada pada para guru. Pokoknya para guru itu sosok yang menjadi teladan, sosok yang digugu dan ditiru,” pungkas Aher. (HUMAS JABAR)