BANDUNG - Usai melantik serta mengukuhkan para Pejabat Esselon III dan IV lingkup Pemprov Jawa Barat Senin kemarin, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memberikan pengarahan kepada para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jabar di Gedung Pakuan, Jl. Otto Iskandardinata No. 1, Kota Bandung, Selasa pagi (10/1/17).
Dalam pengarahannya, Gubernur menekankan bahwa sebuah kesuksesan hanya bisa dibangun melalui kerjasama antarsistem yang ada. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan melalui peningkatan software skill dan hardware skill para pegawai.
"Pekerjaan kita akan sukses tidak saja dikarenakan profesionalisme kita, dimana kita punya keterampilan yang handal. Tapi pada saat yang sama pekerjaan kita akan sukses manakala kita ada kemampuan kerjasama. Inilah cara kita mengkonsolidasikan kekuatan yang kita miliki, yang beragam dan terserak dimasing-masing individu. Tapi kalau kemudian kita menyatu dalam kebersamaan, maka kekuatan akan menyatu dengan baik, sehingga kebaikannya akan semakin kokoh dan kuat," kata Gubernur.
Untuk itu, software skill (kemampuan kerjasama atau kebersamaan) harus dibangun. Gubernur melanjutkan, saat ini ada sebuah fenomena yaitu mengenai profesionalitas seseorang (hardware skill) tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan software skill individu tersebut.
"Bahkan ada kecenderungan saat ini, semakin cerdas, semakin profesional seseorang, semakin rendah kemampuan soft skill-nya. Ini berbahaya. Oleh karena itulah, kita harus terus membangun kerjasama dengan baik supaya perkembangan hard skill atau hardware dan soft skill kita harus ada keseimbangan," ucap Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga menekankan kepada para pejabat Esselon yang baru dilantiknya, agar bisa memaksimalkan kinerja tanpa terbatas anggaran yang ada. Untuk itu, sebuah program yang ada tidak hanya dilaksanakan, namun juga harus menjadi sebuah gerakan masif atau gerakan sosial di masyarakat.
"Mari kita hadirkan kinerja yang tidak terbatas oleh anggaran yang kita terima. Kan biasanya kita punya cara pandang, amal soleh kita cukup dengan kita jujur, dengan menyelenggarakan pelayanan publik plus membelanjakan anggaran sesuai dengan peruntukannya dan tanpa penyimpangan, titik. Itu sudah amal sholeh besar," ujar Gubernur.
"Tapi mari kita hadirkan amal soleh yang lebih berdampak positif kepada masyarakat secara luas, bahkan lebih luas, seluas-luasnya sesuai dengan kemampuan kita, dengan melibatkan berbagai pihak menjadi sebuah gerakan sosial. Itulah amal sholeh yang lebih besar lagi," lanjutnya.
Gubernur mencontohkan tentang penemuan Great Grand Parent Stock (GGPS) atau nenek moyangnya Ayam Sentul oleh BP3Iptek dan Dinas Peternakan Jawa Barat, serta para pakar peternakan dari Unpad. Moyang Ayam yang selama ini kita makan adalah berasal dari Jerman, karena selama ini Indonesia tidak memiliki Moyang Ayam dan Jawa Barat mempelopori hadirnya Moyang Ayam di Tanah Air.
Gubernur pun meminta hadirnya temuan tersebut tidak hanya dijadikan sebagai sebuah temuan. "Coba dengan anggaran yang ada sebarluaskan, perbanyak si Moyang Ayam itu dalam bentuk Parent Stock (PS). Bagikan kepada masyarakat supaya berkembang biak dimana-mana ayam yang unggul ini, menjadi sebuah gerakan yang bisa mendorong kesejahteraan masyarakat," pintanya.
Contoh lainnya mengenai Kopi. Seperti diketahui bahwa kopi asal Jawa Barat, Java Preanger telah menjadi kopi unggulan dan terbaik di dunia dalam kompetisi kopi di Atlanta, Amerika Serikat. Untuk mengembangkan dan menyebarluaskan kopi ini, pihak terkait kata Aher harus mendorong - tidak hanya sampai pada pembibitan saja, namun juga menjadi sebuah gerakan penting di masyarakat yang bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan.
Pada kesempatan ini, untuk mendukung program kerja di wilayah Provinsi Jawa Barat, Gubernur pun mengapresiasi upaya OPD yang telah memiliki kinerja berbasis sistem online. Seperti e-Samsat, SAKIP, dan program lainnya. Kedepan, semua sistem kinerja berbasis IT ini harus terintegrasi seluruhnya, sehingga Jawa Barat bisa memiliiki sistem IT Goverment terlengkap di Indonesia.
Di akhir arahannya, Gubernur juga menyampaikan agar para pejabat yang ada di posisi baru untuk segera bisa beradaptasi, bergerak cepat, serta bekerja dengan baik dan optimal. Meskipun ada beberapa pejabat yang kurang tepat ditempatkan pada posisinya saat ini.
"Tapi itu menjadi pembelajaran cepat, bisa cepat kita menyesuaikan dengan keadaan baru. Urusan terkait dengan kurang tepat memilih, tapi Insya Allah ketika niat kita ikhlas, tidak ada unsur yang lain, ketidaktepatan tersebut Insya Allah akan lebih baik," ucap Gubernur.
"Dan yang terpenting adalah tidak ada bayar diantara kita, itu yang terpenting. Tidak ada sedikitpun urusan bayar membayar, kalau ada yang merasa mendekati pimpinan, bayar membayar, tolong dilaporkan. Karena nanti malam kita proses, dipecat segera hari itu juga. Harga kita bukan harga jabatan, harga kita adalah harga kinerja dan keikhlasan atas kinerja tersebut," pungkasnya.
Usai acara, bekerjasama dengan BNN Provinsi Jawa Barat, Gubernur bersama ratusan Pejabat Esselon II, III, dan IV Pemprov Jawa Barat melakukan tes urine. Gubernur pun mendapat giliran pertama untuk tes urine. Tes ini dilakukan agar para pegawai di lingkungan Pemprov Jawa Barat bersih dari zat terlarang Narkoba. (HUMAS JABAR)