Pin It

20160711 pembukaan mpls

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah  (MPLS) di Lapangan Lumintang Denpasar, Senin (11/7).

 

DENPASAR - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran baru bagi SMP, SMA/SMK se Kota Denpasar  di buka secara resmi oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra ditandai dengan pelepasan balon dan burung di Lapangan Lumintang Denpasar, Senin (11/07).

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, sesuai dengan prinsip penyelenggaraan lingkungan sekolah yang sebelumnya dikenal dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) telah diganti dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Bagi Siswa Baru. Hal itu  sesuai Permendikbud Ri No.18 Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah

Rai Mantra minta kesan-kesan MOS  tahun sebelumnya dihapus, jangan ada lagi perpeloncoan, dan kegiatan harus lebih banyak ditekankan pada pengenalan lingkungan sekolah. Jangan sampai menimbulkan keluhan, menuai protes tidak saja bagi siswa baru, tetapi juga pihak orang tua.

Rai Mantra juga menjelaskan kegiatan MPLS sebagai salah satu upaya untuk pengenalan lingkungan yang baru berupa kegiatan positif untuk menghindari remaja dari pergaulan negatif, kenakan remaja, tawuran, perkelaian dan penggunaan berbagai jenis obat-obat terlarang. Karena itu kegiatan MPLS harus dikemas dalam bentuk yang menyenangkan tanpa meninggalkan penegakan disiplin untuk memunculkan kreativitas dan pikiran positif dalam rangka membangun karakter diri.

Penyelenggaraan MPLS bagi peserta didik baru seperti yang tertuang dalam pedoman kegiatan masa orientasi peserta didik baru yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional melalui Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, yakni mengantarkan siswa agar lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan serta tata pergaulannya.

Jika dalam MPLS ada sekolah yang melanggar maka  sanksi yang didapat adalah pemberhentian Kepala Sekolahnya. “Maka itu saya meminta agar Kepala Sekolah, guru, dan orang tua ikut mengawasi  secara dekat kegiatan MPLS ini, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,’’ harapnya.

Rai Mantra menambahkan, dalam MPLS peserta juga harus dianjarkan tentang pencegahan Demam Berdarah. dengan cara membentuk jumantik-jumantik mandiri. Dengan demikian,  dalam memberantas jentik nyamuk tidak hanya mengandalkan petugas jumantik yang telah  ada, karena diri kita sendiri harus menjadi jumantik.

Karena itu, para Kepala Sekolah agar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar untuk melatih siswa-siswa menjadi jumantik mandiri sehingga dari 21 ribu siswa akan mendapatkan 21 ribu jumatik mandiri di Kota Denpasar, bahkan kemungkinan akan ada 21 ribu jumantik di setiap rumah.

Dengan bentuk jumantik ini dapat menekan jumlah penderita Demam Berdarah yang berakibat kematian. Selanjutanya Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan agar sejak dini memberikan pembelajaran kepada siswa agar peduli sampah.

Kabid Dikmen Dinas Pendidikan dan Pemuda Olah Raga Kota Denpasar Wayan Supartha menambahkan, jumlah  peserta MPLS ini sebanyak 21. 000 siswa dan dilaksankan mulai tanggal 11 hingga 13 Juli mendatang.Kemudian dilanjutkan dengan bakti sosial pada tanggal 14 Juli 2016 dengan kegiatan bakti penghijauan, pemberatasan sarang nyamuk di rumah-rumah penduduk yang ada di Desa dan Kelurahan sekitar sekolah. Dilanjutkan dengan kerja bakti di sekolah dan lingkungan sekitarnya. (ayu/hmsdpsr/ags)