DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar yang komit melestarikan keberadaan ruang terbuka hijau salah satunya subak yang telah di akui badan PBB Unesco menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia internasional. Seperti subak Sembung, yang berada di Kelurahan Peguyangan Kecamatan Denpasar Utara menjadi salah satu destinasi wisata yang dikemas menjadi ecowisata sekaligus yang telah ditata dan dilestarikan oleh Pemerintah Kota Denpasar.
Terkait mempromosikan pelestarian subak tersebut, Pemerintah Kota Denpasar mengajak delegasi Organitation World Heritage Cities (OWHC) Asia Pasifik mengunjunginya. Kunjungan delegasi OWHC diterima Wakil Walikota Denpasar IGN jaya Negara beserta instansi terkait dan tokoh masyarakat, Selasa (9/10). Setelah mengunjungi subak sembung para delegasi OWHC juga mengunjungi Br. Pulugambang Kelurahan Peguyangan untuk menyaksikan aktivitas dibanjar salah satunya latihan menari. Para delegasi tampak kagum terhadap keberadaan subak yang telah dipadukan menjadi ekowisata. Seperti disampaikan Andreanne Charest Program Coordinatir of World Secretariat OWHC yang mengatakan pelestarian subak yang dilakukan Pemerintah Kota Denpasar sangat bagus sekali. Terlebih lagi telah dipadukan menjadi sebuah destinasi wisata melalui ekowisata. "Saya kira ini merupakan langkah yang sangat bagus yang telah dilakukan Pemerintah Kota Denpasar untuk melestarikan subak yang telah diakui Unesco," ujarnya. Sembari menambahkan agar kondisi sekarang ini tetap terus dipertahankan kedepannya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar AA Bagus Sudharsana mengatakan subak sembung sebagai ekowisata merupakan salah satu industri pariwisata yang memadukan keindahan alam dan aktivitas masyarakat. Dalam ekowisata ini juga memadukan pendidikan, teknologi dan aktivitas masyarkat sebagai usaha ekonomi yang berkelanjutan. Disamping itu untuk menunjang ekowisata itu sendiri telah digelar Peken Carik Festival yang menawarkan semua hasil-hasil dari pengolahan Subak Sembung itu sendiri. Disamping itu berbagai kegiatan lainnya telah dilakukan untuk mendukung ekotorism tersebut diantaranya pelatihan memasak, pengolahan minuman herbal, dan kegiatan memancing. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkesinambungan dalam pelsetarian subak yang ada.
Made Suastika Ketua Pengelola Ekowisata Subak Sembung mengatakan berbagai fasilitas telah disiapkan untuk pelaksanaan ekowisata di subak sembung ini. Salah satunya joging track dan tempat memancing temasuk juga mempersiapkan tempat pendidikan bagi anak-anak bagaimana sebenarnya keberadaan subak tersebut. "Melalui pendidikan yang diberikan Kita berharap mereka mengetahui proses pelaksanaan subak di Bali," ujarnya. Disamping itu ekowisata yang dilakukan ini sebagai salah satu usaha untuk mempertahankan lahan pertanian agar tidak beralih fungsi. Disamping melaksanakan ekowisata pihaknya juga membuat suatu aturan (awig-awig) subak bahwa bila ada yang menjual tanah sawah harus tetap fungsinya sebagai sawah. "Kami harapkan dengan aturan yang ada ini benar-benar bisa menjaga pelestarian subak itu sendiri,"ujarnya. (Gst_Humas)