Sekda Kota Denpasar Rai Iswara (tengah) memberikan pengarahan kepada para medis Puskesmas Denpasar Timur, Selasa (19/01)
DENPASAR - Tingginya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan menuntut adanya sarana dan prasarana yang memadai yang didukung kemampuan para medis kreatif dan inovatif. Demikian disampaikan Sekda Kota Denpasar Rai Iswara saat bertatap muka dengan pegawai Puskesmas II Denpasar Timur, Selasa (19/1).
Lebih lanjut Rai Iswara mengatakan, saat ini Pemkota Denpasar menitikberatkan pembangunan di tiga bidang utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan bidang sosial. Sedangkan bidang lainnya juga sangat penting untuk melengkapi bidang utama ini sehingga berjalan dengan baik, ujar Rai Iswara dalam tatap muka yang dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini dan Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan.
Untuk itu Sekda mengatakan pentingnya peran para medis dalam memberikan pelayanan bidang kesehatan. Besarnya peranan para mendis tersebut diharapkan mampu memberikan pelayanan prima dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal itu merupakan implementasi dari motto Sewaka Dharma.
DItambahkan, para pegawai dapat juga berpegangan pada janji pelayanan yang berlandasan dengan ajaran Catur Marga, yakni empat jalan menuju kebahagiaan. Pertama, Bhakti Marga artinya ketulusan menerima diri, kedua Jnana Marga artinya meningkatkan kualitas diri, ketiga Kriya Marga artinya bekerja dengan sungguh-sungguh, dan keempat Yoga Marga yang artinya profesionalisme. Dengan menerapkan catur marga.
Iswara menambahkan, catur marga harus dibingkai dengan memberikan pelayanan 3S (senyum, sopan dan sungguh-sungguh). dan 3K (ketelitian, ketepatan, kecepatan) dan 1E (evaluasi). "Bila konsep ini dilaksanakan dengan baik sudah dipastikan dapat memberikan pelayanan yang prima pada masyarakat.
Kepala Puskesmas II Denpasar Timur dr. I Made Buda Wisnawa menambahkan pelayanan unggulan di puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan jiwa, yang baru diberikan di Puskesmas II Denpasar Timur ini. Hal ini dilakukan mengingat kasus penyakit kejiwaan di daerah yang ditangani puskesmas ini lebih tinggi dari puskesmas lain di Kota Denpasar.
Diungkapkan, sampai akhir tahun 2015 jumlah penyakit kejiwaan di wilayah yang ditanganinya mencapai 63 orang. Dalam memberikan pelayan pada penderita penyakit kejiwaan pihaknya langsung melakukan jemput bola dengan memberikan pendampingan.
Saat ini pihak puskesmas telah memiliki 2 perawat yang khusus menangani penyakit jiwa. Disamping itu jumlah kunjungan pasien umum tiap harinya mencapai 127 perhari. "Ini cukup tinggi tingkat kunjungan di tengah keterbatasan tenaga medis," ujarnya. (gst/swd/HUMAS MENPANRB)