Pengguna jasa yang telah membeli tiket secara online bisa langsung mencetak tiket kapal Ferry melalui mesin pencetak tiket yang tersedia di pelabuhan. Foto : ASDP
Jakarta, InfoPublik - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyusun strategi operasional untuk menghadapi lonjakan arus penumpang dan kendaraan selama masa Angkutan Lebaran 2025 mendatang.
Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan bahwa seiring dengan peningkatan digitalisasi layanan, saat ini pihaknya sudah tidak lagi menjual tiket di pelabuhan, sehingga pihaknya mendorong masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat mudik Lebaran, agar segera membeli tiket sejak jauh hari.
"Kami imbau agar masyarakat yang akan naik kapal ferry, segera beli tiket online dari sekarang. Tiket ferry sudah tersedia H-60 keberangkatan. Hindari keterlambatan pembelian, karena biasanya jika sudah mendekati hari H Lebaran, kuota tiket sudah ludes terjual," ujar Shelvy pada Kamis (13/2/2025).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, penerapan tiket online Ferizy baik yang berbasis aplikasi maupun website merupakan upaya ASDP untuk meningkatkan standar layanan di era digital.
"Dengan reservasi tiket secara online, calon penumpang kini makin dimudahkan dalam merencanakan perjalanan, tanpa perlu antre di pelabuhan. Pemesanan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui Website Ferizy, Aplikasi Ferizy, serta Mitra Resmi ASDP," urainya.
Sosialisasi intensif mengenai pentingnya membeli tiket lebih awal juga akan terus digencarkan, terutama di lintasan strategis seperti Merak - Bakauheni, Ketapang - Gilimanuk, dan Ajibata - Ambarita.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan, ASDP telah memperluas kapasitas parkir di sejumlah pelabuhan utama serta menyiapkan pelabuhan pendukung.
Di Pelabuhan Merak, 67 kapal siap dioperasikan dengan kapasitas harian mencapai 25.067 kendaraan. Sementara itu, Pelabuhan Ciwandan dan Bojonegara (BBJ) akan menjadi pelabuhan alternatif dengan kapasitas tambahan 6.760 unit kendaraan per hari.
"Buffer zone tambahan juga telah disiapkan di Indah Kiat untuk mengurai kepadatan lalu lintas menuju pelabuhan," tuturnya.
Di lintasan Ketapang - Gilimanuk, lanjut Shelvy, ASDP menyiapkan kapal-kapal berkapasitas besar, buffer zone di jalur arteri, serta rekayasa lalu lintas menuju pelabuhan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan memuncak pada H-2 Lebaran, bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
Selain peningkatan infrastruktur, ASDP juga telah memperluas kanal pembayaran tiket Ferizy guna mempermudah transaksi pengguna jasa. Pembayaran kini dapat dilakukan melalui transfer bank, virtual account, serta e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, Blu BCA Digital, OVO, dan Dana.
"Tiket juga dapat dibeli melalui aplikasi Livin’ Sukha. Dengan kemudahan ini, masyarakat diharapkan dapat menghindari antrean panjang dan mengurangi risiko praktik percaloan," ucap Shelvy.
Sebagai informasi, sejak Mei 2020, ASDP telah mulai menerapkan digitalisasi layanan pemesanan tiket secara online melalui Ferizy. Layanan ini terbukti meningkatkan kelancaran arus kendaraan, mengurangi antrean di pelabuhan, serta menyeimbangkan kapasitas angkut kapal dengan permintaan penumpang dan kendaraan.
Dengan sistem tersebut, pengguna jasa hanya dapat masuk ke pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan yang dipilih dan akan naik kapal berdasarkan sistem first in, first out (FIFO) setelah proses check-in.
Hingga saat ini, digitalisasi pemesanan tiket tersebut telah diterapkan di lebih dari 40 pelabuhan, dan terus dikembangkan mencakup berbagai inovasi, seperti sistem pemesanan tiket online melalui Ferizy dan trip.ferizy.com yang mempermudah reservasi, serta pembayaran cashless menggunakan QRIS, dompet digital, dan kanal perbankan lainnya.
Selain itu, pelabuhan utama kini telah dilengkapi pintu masuk otomatis dengan pemindai QR Code, yang mempercepat akses kendaraan dan pejalan kaki ke dalam pelabuhan.