Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, pada Minggu (3/11/2024), untuk meninjau langsung proses tanam dan panen padi dalam rangka pengembangan program swasembada pangan nasional/Foto : BPMI Setpres
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) terus memperkuat stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) guna mendukung pencapaian swasembada pangan dan menjaga stabilitas pasokan serta harga. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia dan mencapai Indonesia Emas 2045.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. “Penguatan cadangan pangan menjadi kunci menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, gejolak harga pangan, dan risiko bencana. Dengan cadangan memadai, ketahanan pangan bisa terjaga, sekaligus mendukung ekosistem pangan nasional yang berdaulat,” ujar Arief dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (3/12/2024).
Bapanas telah melakukan berbagai langkah strategis, antara lain:
- Penguatan Infrastruktur dan Logistik: Pembangunan sarana rantai dingin (cold chain) untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar dan merata.
- Kerja Sama dengan BUMN dan Asosiasi: Memperkuat pengadaan dan pengelolaan stok pangan pokok strategis.
- Optimalisasi Penyerapan Hasil Panen: Mendukung produksi domestik dengan menyerap hasil panen petani sebagai prioritas.
Selain itu, Bapanas mendorong diversifikasi pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada beras dengan memanfaatkan komoditas seperti sagu, singkong, dan umbi-umbian. Program gerakan Stop Boros Pangan juga terus disosialisasikan.
Arief berharap kebijakan ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani, distributor, dan pelaku usaha pangan melalui kepastian pasar, stabilitas harga, dan peluang usaha yang lebih luas.
Presiden Prabowo dalam Rapat Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta (2/12/2024) mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat. “Terima kasih atas langkah-langkah yang telah dilakukan. Berkat dukungan Presiden Joko Widodo sebelumnya, kita mampu menghadapi tantangan tahun ini. Saya optimis, pada 2025 kita tidak akan impor beras lagi,” kata Presiden.
Saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mendekati 2 juta ton, dengan harga pangan yang stabil. Pemerintah optimis pemenuhan CPP ke depan akan lebih mengandalkan produksi dalam negeri, mendukung visi swasembada pangan dan penguatan ekonomi nasional.
Dengan strategi yang tepat, Indonesia diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor dan menjadi negara pengekspor pangan di masa depan, menjadikan pangan sebagai pilar ketahanan dan kedaulatan nasional.