PURWAKARTA -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mendampingi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Badrodin Haiti, beserta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Bambang Waskito dan jajarannya, memantau kondisi arus Mudik Lebaran 1437 Hijriah, di Pos Terpadu Operasi Ramadniya 2016 Cikopo, Purwakarta, Minggu (03/07/2016).
Turut memantau arus mudik Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, berserta jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat. "Ya tadi saya sudah melihat kondisi arus lalu lintas dari Pelabuhan Merak, sampai ke sini (Cikopo), semuanya berjalan lancar," ujar Kapolri Badrodin Haiti.
Sementara untuk kondisi arus mudik, di wilayah hukum Polda Jawa Barat, dari data Dirlantas Polda Jabar - yang dicatat mulai H-7 hingga H-4 pada musim mudik tahun 2016 ini - telah mencapai 1.015.124 kendaraan. Di rentang waktu yang sama, pada tahun 2015 lalu jumlah kendaraan mencapai 1.082.514 kendaraan. Sedangkan penambahan volume kendaraan secara signifikan terjadi di H-6 sampai H-4, dari 283 ribuan kendaraan, hingga di H-4 mencapai 443.358 kendaraan.
Untuk kendaraan yang melewati tol Cipali, terdapat 273.369 kendaraan. Bila dibandingkan dengan kapasitas di Tol Cipali yang 50 ribu kendaraan per hari, maka ada kelebihan yang cukup signifikan, hampir dua kali lipat. Sementara kejadian Lakalantas, dibanding tahun lalu terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas.
Pada 2016 ada 20 kali kecelakaan, dan tahun 2015 lalu terdapat 61 kejadian kecelakaan, atau turun sekitar 68%. Dengan fatalitas korban, baik meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan, terjadi penurunan di kisaran 60%- 70%. Rinciannya, kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalur mudik ada 5 kejadian, kemudian di jalur alternative ada 3 kejadian, dan di jalur non-mudik ada 12 kali kejadian.
Menanggapi hal tersebut, Kapolri menilai terjadi banyak perubahan ke arah yang lebih baik di bandingkan musim lebaran tahun lalu. Baik dari sisi kesiapan petugas, perencanaan, hingga tingkat kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas yang dirasa semakin menurun.
Kapolri berharap, kemajuan ini bertahan hingga musim mudik lebaran tahun ini selesai. "Perbedaan tahun lalu dan sekarang, cukup banyak, dari sisi kesiapan petugasnya cukup baik, perencanaannya cukup baik, kemudian juga dari kemacetan juga relatif lebih baik. Termasuk juga kecelakaan lalu lintas berkurang, korban meninggal dunia juga berkurang, dibandingkan dengan tahun yang lalu. Mudah- mudahan ini biaa kita pertahankan sampai dengan selesai lebaran. Untuk masalah keamanan tidak ada hal yang berarti," ungkap Badrodin.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, menekankan bahwa saat ini sarana pra-sarana telah disiapkan sebaik mungkin. Maka, yang mempengaruhi lancarnya lalu lintas kini, adalah rekayasa, atau pengaturan lalu lintas itu sendiri. Setelah sarana pra-sarana telah tertata baik, dan rekayasa lalu lintas telah dinilai baik pula perencanaannya.
Maka kini perilaku pengendaranya lah yang menurut dia perlu dituntut untuk tertib, dan disiplin. "Saya kira memang kalau saat ini, yang sangat menentukan rekayasa lalu lintasnya. Kalau prasarananya kita sudah siapkan dengan sebaik- baiknya.
Pantura sudah siap semua, Jembatan Sipait (Pekalongan) sudah berfungsi," ucap Basuki. "Jadi kita berterima kasih pada Polri yang sudah merekayasa lalu lintas ini sekuat tenaga, buka tutup, contra flow, pengalihan arah lalu lintas, demi untuk melancarkan semuanya. Jadi sekarang tinggal perilaku pengendara sendiri. Ada tiga hal yang bisa menyebabkan kelancaran, satu: prasarananya, dua: rekayasa lalu lintasnya, tiga: perilakunya," tutur dia.
Sejalan Basuki, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, mengapresiasi kinerja jajaran Polri. Dari pantauannya dia menilai kondisi lalu lintas semakin baik, sarananya pun semakin memadai. "Kita mengapresiasi kinerja Polri, dalam hal ini Sat Lantas yang dari tahun ke tahun saya pantau itu semakin baik. Juga karena sarana jalan yang semakin memadai. Khususnya di Jawa Barat," kata Wagub Deddy. (HUMAS JABAR/swd)