Pin It

20250122 Indonesia Inggris Tingkatkan Kemitraan Strategis di Sektor Digital

Wamenkomdigi Nezar Patria melakukan penandatanganan MoU dengan Wamenlu Parlemen Indo-Pasifik Inggris Catherine West, disaksikan Sekjen Komdigi, Ismail, dan Pelaksana tugas (Plt). Kepala Pusat Kerja Sama Internasional, Ichwan M. Nasution. (Humas Komdigi)

 

Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Parlemen Indo-Pasifik Inggris meningkatkan kemitraan strategis di sektor digital bertepatan dengan Peringatan 75 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Inggris.

Kemitraan itu mencakup kolaborasi dalam transformasi digital, peningkatan akses dan inklusi digital, penanganan misinformasi dan pemanfaatan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

“Kemitraan strategis dengan Wakil Menteri Luar Negeri Parlemen Indo-Pasifik Inggris untuk memperdalam kolaborasi di sejumlah bidang-bidang yang penting bagi masa depan kedua negara yang mencerminkan kerja sama yang langgeng dan komitmen bersama kita untuk memajukan kepentingan bersama," ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Parlemen Indo-Pasifik Inggris Catherine West di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/1/2025).

Menurut Nezar, kesepakatan bersama tersebut, mencakup pertumbuhan berkelanjutan, pertahanan, serta adaptasi perubahan iklim yang secara khusus berkaitan erat dengan tema kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Inggris.

“Ini juga membahas mengenai peningkatan akses dan inklusi digital, di mana Komdigi bertujuan menjembatani kesenjangan digital di Indonesia. Memungkinkan akses yang adil terhadap teknologi di seluruh wilayah dan komunitas," tuturnya.

Selain itu, kedua pihak membahas kerja sama dalam penanganan misinformasi dan disinformasi di masyarakat.

Dalam hal ini, Indonesia telah menerapkan strategi komprehensif yang mencakup pendidikan, pemantauan konten, dan penegakan hukum untuk mengatasi tantangan penyebaran misinformasi dan disinformasi.

“Kami juga membahas penguatan kolaborasi AI dan teknologi baru seperti strategi AI nasional dan pedoman etika untuk AI di sektor bisnis,” jelas Wamenkomdigi.

Kementerian Komdigi, lanjutnya, juga membuka peluang bagi Inggris untuk kerja sama proyek dalam investasi infrastruktur digital seperti Satelit Republik Indonesia (Satria) Dua.

"Satelit Satria Dua direncanakan sebagai satelit kembar dengan kapasitas 300 Gbps (Gigabyte per second), memerlukan perkiraan investasi konstruksi sekitar US$860 juta (sekitar Rp14 triliun)," ungkapnya

Wamenkomdigi juga mendorong kolaborasi dalam komunikasi strategis pemerintah yang berkaitan dengan keselamatan di ruang digital serta regulasi dan kerangka tata kelola digital.

Lewat jalinan kemitraan kedua negara, Kementerian Komdigi akan mendorong transformasi teknologi digital sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, kemajuan masyarakat dan kepemimpinan internasional, sejalan dengan Visi Indonesia Digital (VID) 2045.

"Visi Indonesia Digital 2045 menguraikan peta jalan untuk membangun struktur digital yang kuat, ekonomi digital yang dinamis, tata kelola digital yang inklusif, dan masyarakat digital yang berdaya," pungkas Nezar Patria.

Turut hadir dalam pertemuan bilateral ini, Sekretaris Jenderal Ismail dan Pelaksana tugas (Plt). Kepala Pusat Kerja Sama Internasional Ichwan M. Nasution. (*)