Sekretaris Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit (P2) Kemenkes Andi Saguni bersama Perwakilan Konsulat Timor-Leste, Cesaltina da Silva da Costa saat penyerahan bantuan digelar di RSUD Ben Mboi, Kupang, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Kemenkes)
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyerahkan sebanyak 2.000 vial Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada Pemerintah Demokratik Timor-Leste.
Penyerahan ini merupakan respons atas permintaan resmi Pemerintah Timor-Leste guna mengatasi wabah rabies yang tengah berlangsung dan mendukung penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies di negara tersebut.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit (P2) Kemenkes Andi Saguni saat penyerahan bantuan digelar di RSUD Ben Mboi, Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (23/7/2025) menyatakan bahwa penyerahan vaksin ini menjadi wujud nyata solidaritas antara Indonesia dan Timor-Leste, khususnya dalam menghadapi situasi darurat kesehatan KLB rabies.
"Pemberian vaksin ini diharapkan dapat membantu mempercepat pengendalian rabies di Timor-Leste, yang umumnya ditularkan melalui hewan berdarah panas seperti anjing dan kucing,” ujar Andi melalui keterangan resminya Kamis (24/7/2025).
Perwakilan Konsulat Timor-Leste, Cesaltina da Silva da Costa, menyampaikan apresiasi mendalam khususnya melalui Kementerian Kesehatan dan Provinsi Nusa Tenggara Timur, atas donasi vaksin rabies yang sangat dibutuhkan.
Ia menegaskan pentingnya vaksinasi dalam mencegah penularan rabies dan menurunkan angka kematian akibat penyakit tersebut. Vaksin akan segera dimanfaatkan oleh otoritas kesehatan Timor-Leste sebagai respons cepat terhadap wabah yang sedang berlangsung.
“Donasi ini mencerminkan semangat solidaritas kemanusiaan dan kepedulian lintas batas dalam menjaga kesehatan masyarakat,” kata Cesaltina.
Bantuan ini diharapkan menjadi langkah awal dari kolaborasi kesehatan lintas batas yang lebih luas, berkelanjutan, dan strategis, dalam mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang lebih sehat, aman, dan bebas rabies.
Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yang mematikan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rabies menyebabkan lebih dari 35.000 hingga 50.000 kematian setiap tahun, dengan sekitar 40 persen korbannya adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Diperkirakan 10 juta orang menerima vaksin anti rabies setiap tahun sebagai tindakan pencegahan. Saat ini, lebih dari 3,3 miliar orang tinggal di wilayah endemik rabies, menjadikan penyakit ini sebagai tantangan kesehatan masyarakat yang kompleks serta lintas sektor. (*)