Jakarta, 21/12/2020 Kemenkeu - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan capaian manfaat APBN termasuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai dengan November 2020 pada konferensi pers virtual APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) Edisi Desember pada Senin, (21/12).
"Untuk capaian APBN 2020, kita tetap melakukan tracking terhadap keseluruhan capaian baik belanja termasuk PEN meskipun APBN sangat didominasi oleh masalah Covid," jelas Menkeu.
Pada capaian bidang kesehatan sudah terealisasi untuk anggaran peserta PBI JKN sebanyak 96,7 juta jiwa, iuran bantuan PBPU/BP mencapai 44,4 juta jiwa, insentif tenaga kesehatan mencapai 449,5 ribu dokter dan pegawai di bidang kesehatan, santunan meninggal 143 nakes, pembayaran dan perawatan pasien Covid sudah mencapai 166,6 ribu pasien, alat-alat kesehatan untuk berbagai RS termasuk APD, masker incinerator, peralatan lab/PCR, 2.612 ventilator di lingkungan RS Pemerintah, Kementerian Kesehatan, maupun TNI-Polri.
Untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) bidang kesehatan, insentif nakes di daerah sudah dibayarkan sebanyak 267,5 ribu dokter dan nakes. Sedangkan untuk pelatihan nakes sebanyak 1.171 orang dan tenaga administrasi 458,8 ribu orang.
Untuk perbaikan gedung Puskesmas, fasilitas rehabilitasi, pengadaan alat-alat kesehatan 71.165 unit, alat habis pakai dan obat-obatan sebanyak 215.088 paket, Bantuan Operasional untuk 9.058 Puskesmas, pelayanan kesehatan promotif/preventif untuk 3.320 orang dan kuratif rehabilitatif 530,2 ribu orang.
Pemerintah juga membantu pembayaran iuran JKN untuk 664.595 orang dan pembayaran tindakan kesehatan fakir-miskin untuk 2.935 orang.
Untuk capaian bantuan sosial (bansos) telah dianggarkan untuk program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan beras peserta PKH untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bantuan sembako Jabodetabek untuk 1,9 juta KPM, Kartu Sembako untuk 19,4 juta KPM, Bantuan Tunai peserta Sembako Non PKH sebanyak 9 juta KPM, Bansos Tunai Non Jabodetabek 9,2 juta KPM.
Untuk Kartu Pra Kerja dialokasikasikan untuk 5,6 juta penerima, Bantuan Upah karyawan 12,4 juta pekerja, Bantuan Upah guru honorer (Kemendikbud) 1,5 juta guru.
Selain itu juga terdapat diskon listrik untuk 31,6 juta pelanggan rumah tangga dan UMKM, subsidi bunga UMKM untuk 20,4 juta debitur, penjaminan kredit UMKM sebanyak 246,6 ribu debitur, Bantuan Usaha Mikro untuk 10,4 juta penerima, pembiayaan investasi Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk 101 ribu UMKM, subsidi pupuk sebanyak 7,9 juta ton dan insentif perumahan untuk 183,3 ribu unit.
Sedangkan untuk belanja ke daerah melalui TKDD, telah disalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 8 juta penerima, kegiatan padat karya telah diikuti 281 orang. Kemudian bantuan budidaya ternak sebanyak 7.810 unit/set, 7.494 ternak, 63.510 bibit/benih. Selain itu, bantuan perlatan disediakan sebanyak 131 unit, fasilitas promosi 5 frekuensi untuk 520 orang dan bantuan usaha untuk 520 UMKM.
Di bidang pendidikan, telah terealisir dari Program Indonesia Pintar untuk 16,14 juta siswa, Bidik Misi/KIP Kuliah 838,98 ribu mahasiswa, subsisdi kuota internet Kemendikbud 44,3 juta penerima, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kementerian Agama (Kemenag) untuk 8,4 juta siswa. Untuk membangun/rehab gedung Sekolah Dasar hingga Menengah telah direalisir sebanyak 755 sekolah, madrasah dan sekolah keagamaan sebanyak 338 sekolah. Pembangunan 24 asrama dan 25 ruang belajar untuk pondok pesantren, pembangunan/rehab kelas/madrasah dan sekolah keagamaan (Kementerian PUPR) sudah mencapai 48,86% dari target 100 pesantren, dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pesantren untuk 193 ribu emabga dan 14,2 ribu pesantren.
Untuk penyaluran anggaran pendidikan di daerah melalui TKDD, telah disalurkan dana BOS untuk 44,2 juta siswa pada 216 ribu sekolah, BOUS PAUD bagi 5,9 juta anak, tunjangan profesi guru untuk 1,15 ribu guru, pelatihan kepariwisataan sebanyak 23.067 peserta dan 64 Pusat Informasi Pariwisata (TIC).
Untuk rehabilitasi ruang kelas sebanyak 30.138 ruang, pembangunan RKB beserta perabot sebanyak 6.404 ruang, pengadaan peralatan pendidikan 42.915 paket dan pembangunan laboratorium sebanyak 2.903 ruang.
Untuk capaian di bidang infrastruktur, telah terbangun jaringan irigasi sepanjang 280,84 km dengan rata-rata fisik sudah mencapai 90,34%, bendungan sudah terbangun 45 buah, pembangunan jalan baru sepanjang 208,74 km, pelabuhan di 5 lokasi yaitu di pelabuhan Sanur, Bali, pelabuhan Labuhan Bajo, NTT, pelabuhan Lebiti Sulawesi Tengah, pelabuhan Munse Sulawesi Tenggara, pelabuhan Tanjung Ular, Bangka Belitung.
Untuk rehabilitasi jaringan irigasi tersier telah tercapai 160.515 hektar atau 96,78%, rehabilitasi jaringan irigasi terbangun rata-rata fisik 88,19%, rel kereta api sepanjang 368,4 km'sp, pembangunan jembatan 5.829,97 m, jaringan gas di 23 kabupaten/kota sebanyak 128.695 sambungan rumah (SR) atau 92,43%, Padat Karya untuk 2,2 juta orang.
Untuk capaian infrastruktur melalui TKDD, telah terbangun jaringan irigasi 240 ha, peningkatan 222 ha, rehabilitiasi 15.959 ha. Untuk pembangunan jalan sepanjang 37 km, pemeliharaan 180 km, peningkatan 938 km. Untuk sanitasi, pembangunan tangki septik sebanyak 52.023 unit, pembangunan MCK 165 unit, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 594 unit. Untuk Sistem Penyediaan Air Minum, telah ada pembangunan baru sebanyak 7.791 sambungan rumah (SR), peningkatan 22.748 SR, dan perluasan 26.969. Untuk jembatan telah dibangun sepanjang 150 m, dan pemeliharaan 225 m. Untuk pertanian telah dibangun sumber-sumber air sebanyak 1.241 unit, pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) baru 12 unit, renovasi BPP 5.239 meter persegi, sarana pendukung BPP 213 paket dan pembangunan/renovasi UPTD/Balai sebanyak 52 unit. (nr/ds)