Pin It

20250617 Kematian TBC Tinggi Menkes Pentingnya Deteksi Dini dan Pengobatan Tuntas

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam kunjungannya ke Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, yang menjadi salah satu desa percontohan dalam penguatan penanggulangan TBC berbasis komunitas. Foto: Kemenkes

 

Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya deteksi dini dan pengobatan hingga tuntas sebagai kunci pengendalian penyakit Tuberkulosis (TBC).

Hal ini disampaikannya dalam kunjungannya ke Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, yang menjadi salah satu desa percontohan dalam penguatan penanggulangan TBC berbasis komunitas pada Rabu (11/6/2025).

“Masalahnya, selesainya (konsumsi obat) itu enam bulan. Minumnya setiap hari, pilnya banyak, lebih dari empat. Tapi kita sabar tidak apa-apa daripada tidak sembuh,” ucap Menkes Budi.

Lanjutnya, TBC merupakan penyakit menular yang bisa disembuhkan, namun masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Pasalnya, dua orang di Indonesia meninggal karena Tuberkulosis (TBC) setiap lima menit.

Menkes Budi menekankan empat langkah penting yang harus dilakukan masyarakat untuk menghentikan penyebaran TBC yakni menemukan pasien, memastikan segera minum obat, menyelesaikan pengobatan, dan memberikan terapi pencegahan bagi kontak erat.

Ia memberikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Desa Klapanunggal atas konsistensinya dalam skrining aktif dan pendampingan pasien TBC hingga sembuh.

“Saya terima kasih ke Desa Klapanunggal, karena tidak semua desa melakukan ini. Rajin mencari yang kena (TBC), pastikan minum obat sampai selesai. Karena kalau tidak, dia menular, dia mematikan,” kata Menkes Budi.

Program desa siaga TBC ini disebutnya sebagai bagian dari program prioritas (quick wins) pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, karena kematian TBC tinggi di Indonesia.

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran TBC.

Pemerintah memiliki program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan TBC. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan prinsip Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS), serta saling mengawasi dan menjaga sesama.

“TOSS itu kewajiban kita semua. Kalau ada anak, istri, saudara, tetangga yang gejalanya mirip, segera laporkan agar bisa diobati sampai sembuh,” kata Aries.

Ia turut mengingatkan agar masyarakat tidak termakan hoaks terkait vaksin maupun pengobatan dari pemerintah. Menurut Aries, ketakutan dan stigma sosial sering menjadi hambatan utama dalam penanganan TBC. Banyak penderita enggan melapor karena malu. (*)