Pin It

berita PU 20150914115136 1

Senin , 14 Sep 2015 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera menandatangani kontrak pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi II dari Rancakalong-Sumedang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penandatanganan kontrak konstruksi tersebut disusul dengan perjanjian pinjaman dengan pemerintah Tiongkok untuk membiayai pembangunan dua seksi. Penandatanganan kontrak tersebut akan dilaksanakan bersamaan dengan penandatanganan kontrak ruas Manado – Bitung dan Balikpapan – Samarinda.

“Seksi kedua akan ditandatangi kontrak yang kewajiban pemerintah sepanjang sekitar 17 km plus terowongan 500 meter, nilai kontraknya sekitar Rp 3 triliun sebentar lagi di tandatangani bersamaan dengan Manado-Bitung dan Balikpapan-Samarinda,”tutur Menteri PUPR Basuki.

Menteri Basuki mengatakan bahwa pemenang kontraknya ada dari Tiongkok konsorsium dengan BUMN, selanjutnya Basuki mengatakan pembangunan jalan tol seksi kedua tersebut ditargetkan selesai pada 2017 awal. Saat ini pembebasan lahan untuk seksi seksi tersebut sudah hampir selesai. “Lahan yang bebas sudah 90% untuk seksi kedua ini. Saya sudah minta ke kontraktornya agar 2017 awal sudah selesai,” kata Basuki. 

Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) IV Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR Bambang Hartadi mengatakan pembangunan jalan tol Cisumdawu sepanjang 58,5 km terdiri dari enam seksi. Bambang menyebut pemerintah akan mengerjakan sebanyak dua seksi yaitu seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025  km dan seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 km. Sedangkan sisanya yaitu Seksi III Sumedang-Cimalaka (3,75 km), Seksi IV Cimalaka – Legok (7,2 km) Seksi V Legok – Ujung Jaya (15,9 km) dan Seksi VI Ujung Jaya – Dawuan (4,048 km) akan ditawarkan pada investor.

“Karena biaya pembangunan tol ini mahal, kalau ditawarkan ke investor tidak akan laku karena tidak feasible secara ekonomi. Supaya feasible pemerintah harus bantu dengan pembangunan di dua seksi. Sehingga nanti investor hanya mengerjakan seksi ketiga sampai seksi kelima, tapi mereka nantinya tetap akan mengoperasikan dari Cileunyi,” katanya.

Selanjutnya Bambang mengatakan pembangunan jalan bebas hambatan ini dimulai dari seksi kedua karena pembebasan lahan yang paling siap di antara seksi lainnya. Bambang melanjutkan, pekerjaan seksi kedua akan terdiri dari dua fase. Dia menyebut investasi yang dibutuhkan untuk seksi ini cukup besar karena adanya pembangunan terowongan sepanjang 500 meter. 

“Lahan untuk seksi kedua fase I sudah 93%, dan fase II sudah 80%. Selain itu, kenapa kita bangun seksi dua duluan karena kalau suatu saat jalan Cadas Pangeran putus, maka Sumedang akan terisolasi. Jadi kita fokus ke situ (seksi kedua) agar ada alternatif jalan,” katanya.

Bambang melanjutkan, pembangunan akan dilanjutkan ke seksi pertama Cileunyi-Rancakalong mulai tahun depan. Namun Bambang menambahkan, kendala yang masih dihadapi yakni ketersediaan lahan yang belum memadai untuk dilakukan pekerjaan konstruksi.

“Kalau seksi pertama lahan yang bebas baru sekitar 33%. Tapi seksi pertama itu bisa cepat karena kami juga lagi menggenjot tanahnya mudah-mudahan selesai akhir tahun ini. Kalau sudah selesai, bisa gampang cari investor. Karena ini sudah kami masukkan dalam program agar tahun depan bisa mulai,” tambah Bambang. (nrm)

Sumber : http://www.pu.go.id