Pin It

denpasar rare

 

DENPASAR - Rare Bali Festival (RBF) merupakan ajang yang didedikasikan bagi anak untuk bermain, belajar, dan bergaul itu, rencananya akan dihelat di Taman Lumintang Denpasar, pada 6-7 Agustus mendatang. Tahun ini sekaligus menjadi tahun kedua bagi ajang tersebut. Pada tahun keduanya, Rare Bali Festival akan mengusung konsep Taman, yang diisi dengan beragam tema yang terkait dengan taman. Baik itu taman bermain, taman pentas, taman kompetisi, taman baca, hingga taman workshop. Ajang ini diyakini membentuk karakter anak untuk bermain, belajar, dan bergaul, sehingga muncul karakter ceria, cerdas, dan jujur dari anak.

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Kota Denpasar, IGA Laksmi Dharmayanti ditemui di ruang kerjanya Jumat (22/7) mengatakan kegiatan ini salah satu untuk menanamkan kreativitas pada anak-anak. “Saya menyambut baik dilangsungkannya Rare Bali Festival ke-2 ini. Dengan harapan anak-anak di Kota Denpasar terus berkarya untuk kreativitasnya,” ujarnya. Lebih lanjut laksmi Dharmayanti menambahkan Rare Bali Festival memberikan ruang kontribusi positif bagi perkembangan anak. Ia memandang anak bisa menjadi lebih kreatif, dan tak terkungkung pada sebatas layar gadget.

“Sekarang ini kan semua serba gadget. Anak-anak juga fasih, malah tidak bisa lepas dari gadget. Sekarang kita mengenalkan ruang kreatif pada anak-anak, seperti permainan, cerita, dan kesenian. Tapi dikemas dalam bentuk festival. Ini bagus untuk tumbuh kembang anak,” ujar Dharmayanti.

Ketua Pelaksana RBF, Kadek Wahyudita mengatakan, pada tahun ini RBF akan dilangsungkan selama dua hari. Acara akan berisi ruang yang memberikan anak-anak berkreasi dan bermain. Tentunya sebagian besar kegiatan bernuansa tradisional, tanpa mengesampingkan unsur kemajuan teknologi melalui gadget.

Wahyudita mengatakan, konsep taman sengaja diusung, karena taman menjadi ruang publik untuk beraspirasi. Bagi anak-anak, taman menjadi ruang belajar, mendapat hiburan dan kebahagiaan. “Kegiatan ini sepenuhnya kita konsep untuk mereka, ruang bermain, ada ruang belajar juga. Dunia anak-anak, selain bermain juga harus ada nuansa edukasi juga,” jelasnya.

Beberapa kegiatan yang akan diselenggarakan ada yang bernuansa prestasi, seperti lomba mesatwa banyol, lomba melukis, lomba kreasi daur ulang, dan lomba mewarnai.

Ada pula kegiatan edukasi seperti workshop permainan anak. Anak-anak juga akan mendengar cerita dari Made Taro, tokoh permainan anak lewat sesi mendongeng hingga pentas seni bagi anak-anak.(Gst_humas Pemkot Denpasar)