Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, ikut mengawal pengiriman bantuan kemanusiaan tahap ketiga dari pemerintah Indonesia kepada korban gempa di Turki dan Suriah.
Hal itu dilakukan guna memastikan seluruh bantuan sampai di tujuan dengan selamat dan diterima dalam kondisi baik.
Selanjutnya, seluruh bantuan akan diserahkan kepada masing-masing otoritas setempat untuk segera didistribusikan.
“Sesuai arahan bapak Presiden, kami hari ini turut terbang ke Turki untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang kita bawa dapat diterima dalam keadaan baik. Sehingga kemudian bantuan ini dapat segera diberikan kepada saudara-saudara kita di sana,” kata Kepala BNPB dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Selasa (21/2/2022).
Bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia untuk negara-negara lain sebelumnya juga pernah dilakukan.
Menurut dia, Indonesia telah 17 kali memberikan dukungan kemanusiaan kepada negara-negara di dunia sejak 2010.
Adapun yang terakhir adalah bantuan kemanusiaan untuk penanganan banjir dan cuaca ekstrem yang melanda Pakistan pada penghujung 2022 lalu.
“Indonesia sudah biasa memberikan bantuan kemanusiaan ke negara lain yang terkena bencana. Kurun waktu 2010 hingga 2023 sudah 17 kali mengirim tim. Terakhir pada 2022 mengirim bantuan ke Pakistan,” ujar Kepala BNPB.
Rencananya rombongan Tim Kemanusiaan tahap 3 ini akan langsung memberikan bantuan kepada pemerintah Turki dan kembali dengan membawa WNI di Turki dan Suriah yang akan turut kembali ke Jakarta.
“Bantuan simbolis dengan pemerintah Turki dan ke rumah sakit lapangan Indonesia, kemudian bertemu dengan 85 WNI yang juga akan kembali ke Indonesia,” tuturnya.
"Sementara itu pesawat tujuan Suriah selain membawa bantuan logistik, juga menjemput 27 WNI," pungkas Suharyanto. Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban warga Turki dan Suriah setelah diguncang gempabumi M7.8 pada 6 Februari 2023.
Bantuan tahap ketiga itu dilepas secara simbolis oleh Presiden RI Joko Widodo yang didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menko PMK, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, Wakil Menteri Kesehatan, dan Kepala Basarnas dari BaseOps Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2023).
Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa bantuan berupa bahan makanan dan logistik dengan total 140 ton, yang dikirimkan pada tahap ketiga ini adalah bentuk diplomasi kemanusiaan sebagai wujud kepedulian dari seluruh rakyat Indonesia kepada Pemerintah Turki dan Suriah.
“Diplomasi kemanusiaan terus menerus dilakukan oleh negara kita Indonesia. Dan pada pagi hari ini kita akan mengirimkan empat pesawat ke Turkiye dan ke Suriah yang berisi 140 ton bahan makanan dan bahan logistik lainnya yang sangat diperlukan di sana,” jelas Presiden.
Dukungan dari Pemerintah Indonesia ini sekaligus melengkapi dari dua bantuan yang telah dikirimkan sebelumnya.
Adapun bantuan tahap pertama adalah tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) berjumlah 47 personel dan tim pendamping dari BNPB dan Kemenlu sebanyak 15 orang, sehingga total keseluruhan adalah 62 orang.
Selain tim MUSAR, pada tahap pertama juga dikirimkan bantuan logistik sebanyak 5 ton.
Kemudian untuk tahap kedua, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan tim Emergency Medical Team (EMT) sebanyak 119 personel.
Selain tim darurat kesehatan, pada tahap kedua juga dikirimkan obat-obatan, alat kesehatan darurat lapangan beserta perlengkapan rumah sakit lapangan.
“Sebelumnya juga telah kita kirim tim SAR dan tim medis serta rumah sakit lapangan plus pesawat hercules yang sangat membantu pada awal-awal evakuasi korban-korban bencana gempa yang terjadi di Turki maupun yang di Suriah,” ungkap Presiden.
Lebih lanjut, Kepala Negara berharap dengan dukungan yang dikirimkan tersebut nantinya dapat meringankan beban bagi warga Turki dan Suriah yang terdampak gempabumi.
“Kita harapkan apa yang kita kirimkan ini nanti dapat membantu saudara-saudara kita yang di sana,” kata presiden.
Bantuan tahap ketiga yang dilepas untuk Pemerintah Turki berupa 20 jenis paket logistik dan peralatan.
Adapun rinciannya meliputi selimut hangat 5.000 lembar, selimut hangat silikon elyaf 5.000 lembar, tenda pengungsi ukuran 6x12 sebanyak 27 set, tenda keluarga PVC ukuran 4x4 sebanyak 100 set, tenda PVC ukuran 3,5x4 sebanyak 200 set, tenda keluarga PVC tegak sebanyak 50 set, tenda keluarga PVC miring sebanyak 50 set dan tenda ukuran 4x6 sebanyak 100 set.
Kemudian, paket makanan siap saji sebanyak 15 ribu paket, sleeping bag 1.000 set, genset 2KVA 1.000 unit, velved aluminium 150 set, hygiene kit 1.000 paket, sweater anak 2.000 potong, sweater dewasa 2.000 potong, matras 1.000 lembar, kain kafan 1.500 lembar, jaket anak 1.200 potong, jaket dewasa 1.200 potong dan rendang daging masing-masing 1 kilogram sebanyak 750 paket.
Selanjutnya paket logistik dan peralatan untuk Suriah adalah selimut hangat 5.000 lembar, tenda pengungsi ukuran 6x12 sebanyak 5 set, makanan siap saji 8.000 paket, sleeping bag 3.240 set, gense 2KVA sebanyak 250 set, velbed aluminium 400 set, dan hygiene kit 1.000 paket.
Kemudian, sweater anak 5.000 potong, sweater dewasa 5.000 potong, matras 3.000 lembar, kain kafan 4.300 lembar, jaket anak 5.000 potong, jaket dewasa 5.000 potong dan rendang daging masing-masing 1 kilogram sebanyak 500 paket.
Seluruh bantuan itu diangkut menggunakan empat pesawat berbadan lebar milik maskapai Garuda Indonesia jenis Airbus A330-300. Dua pesawat akan terbang ke Turki dan dua lainnya langsung ke Suriah.
Pihak maskapai Garuda Indonesia telah menyesuaikan keempat pesawat tersebut untuk memuat barang atau kargo dan hanya disediakan beberapa penumpang saja. Hal itu bertujuan agar pesawat dapat memuat lebih banyak barang.
Foto: dok. BNPB