Pin It

20250219 Menkomdigi Ruang Digital Harus Aman dan Dijaga Bersama

Menkomdigi Meutya Hafid dalam peringatan Hari Keamanan Berinternet 2025 di Kantor Kemkomdigi, Jakarta (Amiri Yandi/Indonesia.go.id)

 

Jakarta, InfoPublik – Ruang digital di Indonesia harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk seluruh masyarakat, terutama bagi anak-anak yang kini semakin aktif menggunakan internet. Menyadari pentingnya hal itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengajak semua pihak untuk bekerja sama menjaga keamanan dunia maya dari berbagai ancaman yang kian berkembang.

Hal tersebut disampaikan oleh Meutya Hafid dalam acara peringatan Hari Keamanan Berinternet (Safer Internet Day) 2025 yang diselenggarakan bersama Google Indonesia di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) pada Selasa (18/2/2025).

Dalam sambutannya, Meutya menegaskan bahwa ruang digital harus dijaga dengan baik dan aman untuk digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Hari ini kita berkumpul dalam rangka Safer Internet Day. Kita memperingati bahwa ruang digital adalah ruang yang seharusnya aman dan harus kita jaga bersama,” kata Meutya.

Menkomdigi menjelaskan bahwa untuk menciptakan ruang digital yang aman, tidak cukup hanya mengandalkan teknologi seperti penurunan konten negatif atau upaya penghapusan situs judi online.

Pemerintah juga terus berupaya membuat regulasi yang lebih kuat terkait perlindungan anak di ruang digital, yang saat ini belum sepenuhnya ada di Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Pemerintah berkomitmen untuk segera merampungkan regulasi perlindungan anak di ruang digital. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk akademisi, pemerhati anak, UNICEF, serta organisasi seperti Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) dan Kak Seto. Insya Allah, regulasi ini sudah di tahap akhir dan akan segera kami resmikan dalam waktu dekat,” tambah Meutya.

Menteri Meutya Hafid menekankan pentingnya upaya berkelanjutan dalam menjaga ruang digital yang aman dan nyaman. Sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi pengguna, kolaborasi antara pemerintah, perusahaan digital, dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman bagi semua orang.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat menciptakan ruang digital yang lebih aman, terutama bagi anak-anak, sekaligus mendorong penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.

Kolaborasi untuk Menghadapi Ancaman Digital

Sementara itu, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerapkan pendekatan pengamanan berlapis guna melindungi penggunanya di internet.

Google Play Protect menjadi salah satu teknologi unggulan yang digunakan untuk melindungi pengguna dari aplikasi berbahaya yang diunduh dari luar Google Play Store. Selain itu, Google juga aktif berkolaborasi dengan mitra-mitra, seperti Bank BCA, untuk melaksanakan pelatihan kepada orang tua dan anak.

Putri menjelaskan, “Untuk masalah judi online saja, kami memblokir sekitar 100 ribu situs judi online setiap minggu. Di tahun lalu, kami juga telah memblokir lebih dari 1,5 juta iklan judi online. Ini adalah masalah yang sangat kompleks, dan kami percaya bahwa kolaborasi dari semua pihak sangat diperlukan untuk mencapainya.”

Google juga terus mengembangkan teknologi seperti machine learning yang semakin canggih, guna merespons dengan cepat ancaman yang muncul di ruang digital. "Kami terus belajar dan beradaptasi untuk bisa lebih responsif dalam mengatasi ancaman-ancaman yang terus berkembang di dunia maya," tambah Putri. (*)