Pin It

20240725 Menlu RI Visi Komunitas ASEAN Harus Berorientasi ke Depan

 

Vientiane, Laos – Pertemuan ke-57 Para Menlu Luar Negeri ASEAN dilakukan hari ini di Vientiane, Laos (25/7). Seluruh Menteri Luar Negeri ASEAN hadir dalam Pertemuan, kecuali Myanmar diwakili oleh pejabat non-politik, sesuai dengan Keputusan ASEAN sebelumnya.

Beberapa pesan utama yang disampaikan oleh Indonesia selama Pertemuan antara lain:

Pertamapentingnya ASEAN berorientasi ke depan, adaptif dan mampu menjawab berbagai tantangan global dan tantangan dunia seperti ekonomi yang berbasis AI, transisi hijau, perubahan iklim, ketahanan pangan dan kelangkaan air dunia.

“Karenanya, Visi Komunitas ASEAN 2045 harus dilengkapi dengan Rencana Strategis yang jelas," tambahnya.

Keduapentingnya peran dan solidaritas ASEAN yang lebih untuk isu-isu global. Menlu Retno menyampaikan bahwa situasi global saat ini harus mendorong kita semua berupaya lebih untuk menjaga perdamaian dan stabilitas, dan tidak membiarkan terjadinya konflik terbuka di kawasan.

“Sekali lagi saya tekankan pentingnya menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982 dan norma-norma kawasan", ujar Retno.

Untuk isu Palestina, meski telah banyak resolusi PBB yang dikeluarkan, namun hingga saat ini tidak ada implementasinya. “ASEAN dapat menunjukkan solidaritasnya dan memiliki posisi yang jelas agar kekejaman dan genosida  dapat segera diakhiri di Palestina," ujar Menlu.

Ketigapentingnya dukungan ASEAN untuk Timor Leste untuk mengimplementasikan Peta Jalan menuju keanggotaan penuh ASEAN. Menlu menyampaikan komitmen Indonesia menyelenggarakan berbagai bantuan pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan Timor Leste. Indonesia menyarankan Sekretariat untuk membentuk suatu unit khusus yang didedikasikan untuk membatu Timor Leste menjadi anggota penuh ASEAN.

Selain itu, Pertemuan pleno para Menlu ASEAN membahas antara lain perkembangan ASEAN Community Vision 2045, perkembangan Peta Jalan keanggotaan penuh Timor Leste untuk ASEAN, perkembangan aksesi TAC (Treaty of Amity and Cooperation), sentralitas dan kelembagaan ASEAN, ekonomi hijau, perubahan iklim, penguatan Sekretariat ASEAN, dan perkembangan kerja sama ASEAN dengan mitra wicaranya.