BOGOR - Kota Bogor kembali menorehkan namanya dikancah Internasional. Pasalnya Kota Bogor menjadi kota pertama yang menjalin kerja sama dengan Oxford University. Hal tersebut disampaikan Mahasiswa S3 Kebijakan Sosial Putu Geniki Lavinia Natih yang melakukan audiensi dengan Walikota Bogor Bima Arya. Kerja sama ini dalam bentuk workshop tentang Pemetaan Kemiskinan di Kota Bogor dengan output sebuah software statistik.
"Software statistik ini bisa dimanfaatkan bagi penentuan kebijakan di Pemkot Bogor," ujar Niki sapaan akrabnya.
Niki menuturkan, awal dipilihnya Kota Bogor sebagai tempat penelitian sudah sejak satu tahun lalu. Pembimbing disertasinya kerap kali meminta ia menterjemahkan berita - berita lokal dari negara urban. Tak disangka, pembimbingnya tertarik dengan Kota Bogor yang mempunyai program inovatif dan menginspirasi. Salah satunya terkait 20 Program Pengentasan Kemiskinan Berdasarkan 7 Urusan yang dicetus Bima Arya.
"Dari pembimbing memutuskan risetnya di Kota Bogor," jelas alumni S1 Fakultas Ekonomi Univeristas Indonesia itu.
Lebih lanjut Niki menuturkan, direncanakan workshop akan berlangsung di Agustus dengan turut mengundang sekitar 30 Kepala Dinas atau Kepala Bagian Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pada kegiatan workshop nantinya, akan dimasukan data dari dinas terkait pemetaan kemiskinan ke dalam sofware. Software yang dibuat oleh Niki dan pembimbingnya nanti akan menghasilkan indikator kemiskinan berdasarkan data-data yang diinput dari dinas terkait.
"Ke depan setelah workshop ini berharap kerja sama Pemkot dan Oxford bisa terus terjalin," pungkas perempuan 26 tahun ini. (fla/agus/Humas Bogor)