Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, menghadiri Rapat Tingkat Menteri (RTM) pengiriman bantuan kemanusiaan ke Vanuatu yang dilaksanakan di Gedung Kemenko PMK pada Senin (23/12/2024)/ dok. BNPB.
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia menggelar Rapat Tingkat Menteri (RTM) membahas pemberian bantuan kemanusiaan pascagempa M 7,3 ke Negara Vanuatu pada Selasa (17/12/2024). RTM ini digelar di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Jakarta, Senin (23/12/2024).
Menko PMK Pratikno, memimpin jalannya rapat yang diagendakan membahas teknis pengiriman bantuan kemanusiaan pascagempa M 7.3.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menjelaskan bahwa, bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia melalui BNPB sebanyak 19 jenis barang yang berupa peralatan, obat-obatan, dan permakanan dengan total senilai USD845.000 atau Rp13,8 Miliar atau sebanyak 50,2 ton.
“Bantuan yang akan diberikan pemerintah melalui BNPB berupa 19 jenis barang kebutuhan dasar seperti peralatan, obat-obatan, dan permakanan," kata Suharyanto dalam keteranganya, Selasa (24/12/2024).
Suharyanto juga menjelaskan bahwa bantuan yang dibawa dari Indonesia ke Vanuatu akan dibawa dengan tiga armada pesawat.
“Nanti bantuan kita bawa dengan menggunakan tiga armada pesawat dengan pembagian sebanyak satu pesawat penumpang untuk delegasi dan dua pesawat kargo untuk barang," ujar dia.
Adapun jadwal pengiriman bantuan akan diberangkatkan dari Jakarta pada Jumat (27/12/2024).
“Insyaallah pada 27 Desember nanti bantuan bisa dilepas olen Bapak Presiden, dan diharapakan dapat membantu para korban terdampak di Vanuatu”. terang Suharyanto.
Tidak hanya mengirimkan bantuan logistik dan peralatan, Pemerintah Indonesia juga akan mengirim Emergency Medical Team (EMT) yang rencananya berjumlah 10 orang tenaga kesehatan yang dibawahi oleh Kementerian Kesehatan.
Pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Negara Vanuatu ini dipastikan tidak akan menganggu penanganan bencana di dalam negeri.
Turut hadir dalan rapat Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Basarnas Marsekal Kusworo, serta perwakilan dari kemetrian lain yang terlibat. (*)