Pin It

20180816 jabar

Plt. Gubernur Jabar M. Iriawan bersama wrga berprestasi penerima penerima penghargaan tahun 2018

 

BANDUNG - Sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi terhadap prestasi masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun ini kembali memberikan penghargaan keteladanan kepada 60 inovator maupun orang yang memberikan keteladanan di bidangnya. Penghargaan yang diberikan rutin setiap tahun ini juga merupakan rangkaian dari peringatan HUT RI Ke-73 tingkat Jabar.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Penjabat Gubernur Jabar Mochamad Iriawan di Gedung Sate Bandung, Rabu (15/08/2018). Iriawan menuturkan, apresiasi ini merupakan bukti bahwa banyak SDM Jabar yang berkualitas dan melakukan terobosan di berbagai bidang.  "Saya bangga memberikan penghargaan kepada masyarakat Jabar ini, ternyata banyak SDM berkualitas," kata Iriawan.

Ia berharap, hasil inovasinya bisa berkontribusi untuk kemajuan pembangunan Jabar. Untuk itu Iriawan meminta kepada mereka untuk membagikan ilmu dan pengalamannya kepada masyarakat lain. "Seperti tadi ada inovasi dari sampah plastik diolah menjadi solar, lalu diurai lagi menjadi bensin dan minyak tanah. Ini berguna untuk kemajuan Jabar dan mereka ini yang mendorong pembangunan di Jabar," ungkapnya.

Disamping itu juga, sebagai bentuk dukungan, Pemprov Jabar akan menindak lanjuti beberapa karya inovator agar bisa diaplikasikan di seluruh Jabar. "Kedepannya sebagai apresiasi juga kita nanti akan dibicarakan dengan Bappeda terutama terobosan," jelas Iriawan.

Salah seorang penerima penghargaan, Kustiaman, warga asal Gedebage Bandung mengaku senang,  inovasinya dihargai oleh Pemprov Jabar bahkan rencananya akan dibuat secara komunal. Kustiaman menjelaskan kepada Pj Gubernur bagaimana Ia menemukan bahan bakar yang kini sudah bisa digunakan untuk mesin kendaraan sepeda motor, traktor dan penggiling padi. 

Dikatakan, plastik itu bahan dasarnya minyak bumi, tetapi setelah menjadi sampah susah terurai oleh alam. “Maka saya cari solusinya agar dikonversi dikembalikan lagi ke alamnya yaitu ke minyak bumi lagi dengan cara proses penyulingan tanpa oksigen. Mesinnya juga saya yang membuat," papar Kustiaman. (PR)