Pin It

20211105 Lintas InstansiKetua Umum Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (BPD PHRI) Papua, Syahrir Hasan, mengemukakan bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang sama-sama diselenggarakan di Papua tidak hanya sebagai alat pemersatu bangsa, namun menjadi awal pembuka pintu peluang bagi Papua menuju destinasi wisata unggulan berikutnya.(Foto: InfoPublik/Dian T)

 

Jayapura: Ketua Umum Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (BPD PHRI) Papua, Syahrir Hasan, mengemukakan bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang sama-sama diselenggarakan di Papua tidak hanya sebagai alat pemersatu bangsa, namun menjadi awal pembuka pintu peluang bagi Papua menuju destinasi wisata unggulan berikutnya. 

"Baik PON maupun Peparnas ini membawa perubahan di sisi ekonomi terhadap Papua, dan pelaksanaan keduanya yang membawa kehadiran ribuan mata ke bumi Cendrawasih ini secara tidak langsung menjadikan ajang promosi kepada mereka akan kemajuan Papua, baik dari segi ekonomi maupun pembangunannya," kata Syahrir saat ditemui pada Rabu (3/11/2021). 

Menurut Syahrir, dari ribuan mata yang diwakili oleh kehadiran para atlet dan tim ofisial di tanah Papua, ditambah awak media yang ikut menyiarkan dan memperkenalkan Papua lewat kedua ajang perhelatan akbar nasional ini menjadi salah satu cara promosi pariwisata Papua. 

"Mereka kini bisa melihat sisi lain berupa keindahan alam dan budaya dari Papua secara langsung dan dekat, yang mungkin selama ini lebih banyak disiarkan media hanyalah kabar seputar kejadian yang kurang mengenakkan dari sisi keamanan," ujarnya. 

Untuk itu, Syahrir mengucapkan rasa terima kasih terhadap Pemerintah Pusat atas kepercayaannya terhadap Provinsi Papua ini untuk menggelar dua ajang pekan olahraga bergengsi tingkat nasional. 

"PHRI Papua memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada Pemerintah Pusat, karena penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI ini berdampak ekonomi yang luar biasa. Pergerakkan ekonomi 65 hotel di sini semenjak adanya kedua event tersebut terus tumbuh. Khususnya di kawasan Entrop dan Abepura, kini mengalami penambahan 14 hotel berbintang," katanya. 

Ia berharap, Papua kelak bisa seperti destinasi wisata unggulan layaknya Bali, Labuan Bajo, dan Danau Toba lewat berbagai keindahan alam yang luar biasa yang belum banyak tersentuh, serta keragaman budaya yang dimiliki. 

Selain itu, juga dibarengi dengan kesiapan infrastruktur baik jalan, moda transportasi, fasilitas kelistrikan, sarana air bersih, dan tempat penginapan, hingga infrastruktur telekomunikasi yang juga sudah tersedia, serta dukungan Pemerintah Pusat hingga daerah. 

"Dengan semua infrastruktur yang telah terbangun dengan baik ini, kami berharap, siapapun yang akan berkunjung ke Papua menjadi tidak terhambat. Bahkan infrastruktur telekomunikasi saat ini sudah menjangkau ke kampung-kampung. Supaya masyarakat Papua juga bisa mengetahui kemajuan perkembangan daerahnya lewat telekomunikasi," ujarnya. 

Adapun terkait dampak ekonomi, penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Papua, tambahnya, tidak hanya dirasakan pengelola hotel, namun juga para petani, nelayan, peternak, dan para karyawan sebagai tim support dari aktivitas di perhotelan juga ikut menikmati berkahnya. 

"Sayur-mayur dan buah petani, hasil laut nelayan, telur dan unggas para peternak terserap banyak lewat ajang ini. Begitu juga para pekerja yang sebelumnya terkena imbas penutupan atau pengurangan karyawan hotel akibat COVID-19 kini bisa dipekerjakan kembali," tutupnya.(ded)