Pin It

20160526 Pelantikan Gubernur2

Presiden Jokowi menyaksikan penandatangan berita acara pelantikan Gubernur, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/5) sore. (Foto: Rahmad/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru dilantiknya, bahwa mereka harus menjalankan tugas sejarah yang maha berat, yaitu mewujudkan janji-janji untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan rakyat di daerah yang mereka pimpin.

Presiden mengingatkan tugas maha berat Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru dilantiknya, yaitu memastikan semua rakyat yang dipimpinnya cukup pangan, mendapatkan air bersih, memperoleh listrik, menikmati layanan transportasi umum yang terjangkau, serta mampu mengakses layanan pendidikan dan kesehatan dengan kualitas yang baik.

“Saudara-saudara juga harus mempersiapkan daerah yang saudara pimpin untuk mengahadapi era kompetisi, eras persaingan dengan semangat kerja keras, produktifitas dan inovasi. Sehingga kita bersama-sama bisa menjadi bangsa yang terdepan dan berkemajuan. Menjadi bangsa pemenang,” tutur Presiden Jokowi dalam pesannya kepada 4 gubernur dan 2 wakil gubernur yang baru dilantiknya, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/5) sore.

Mereka yang dilantik adalah: 1. H. Sugianto Sabran sebagai Gubernur Kalteng 2016-2021; 2. Ir. Arsyadjuliandi Rachman Gubernur Riau 2016-2019; 3. Nurdin Basirun  Gubernur Kepulauan Riau 2016-2021; dan 4.Tengku Erry Nuradi Gubernur Sumatera Utara  2013-2018. Selain itu juga turut dilantik dua wakil gubernur yaitu Habib H Said Ismail Wagub Kalteng 2016-2021 dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X Wagub DIY Yogyakarta 2016-2017.

Tidak Bisa Sendirian                    

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Kerja itu, Presiden Jokowi menegaskan, dalam memikul tugas yang maha berat itu, para gubernur dan wakil tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, Presiden meminta agar mereka membangun persatuan, menggalang sinergi, dan memperkuat gotong royong untuk membangun daerah. “Saya yakin dengan semangat persatuan itulah, saudara-saudara bisa berjalan lebih baik menjalankan tugas yang mulia ini,” ujarnya.

Presiden juga mengingatkan, bahwa sebagai gubernur dan wakil gubernur, mereka adalah wakil pemerintah pusat di daerah. Karena itu, dalam melaksanakan pembangunan daerah, para gubernur hendaknya berpedoman pada visi-visi presiden yang sudah tertuang dalam nawacita.

“Dengan cara itu, kita akan bisa membangun keterpaduan, memperkuat sinergi dalam mempercepat pembangunan nasional,” tutur Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, gubernur dan wakil gubernur merupakan ujung tombak keberhasilan program-program prioritas nasional. Untuk itu, Presiden meminta mereka untuk memastikan program-program prioritas nasional, termasuk kebijakan deregulasi, debirokratisasi yang telah dikeluarkan pemerintah bisa berjalan sefektif sampai ke daerah.

“Saya juga meminta gubernur dan wakil gubernur menjadi simpul koordinasi anatara pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten dan kota. Sehingga program-program kementerian dan lembaga di pusat dan di daerah, serta program-program pembangunan lintas kabupaten betul-betul terkonsolidasi dengan baik,” sambung Presiden Jokowi.

Presiden juga berharap, spara gubernur dan wakil gubernur selalu mendekatkan diri dengan rakyat. “Jangan bekerja dibelakang meja saja, harus mau terjun langsung ke lapangan untuk mengurai maslah yang ada,” pinta Presiden seraya meminta mereka juga melakukan reformasi birokrasi dan anggaran publik secara fundamental, memperbaiki sistem tata kelola pemerintahan, serta meningkatkan inovasi pelayanan publik. Sehingga pemerintah selalu terasa kehadirannya ditengah masyarakat.

Acara pelantikan 4 (empat) gubernur dan 2 (dua) wakil gubernurkali ini agak berbeda dibanding pelantikan-pelantikan sebelumnya. Dari 4 (empat) Gubernur yang dilantik, 2 (dua) di antaranya menggantikan gubernur yang terjerat kasus korupsi, dan seorang lagi menggantikan gubernur sebelumnya yang meninggal dunia. Dengan demikian, hanya satu gubernur yang betul-betul ‘baru’ hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Tiga gubernur yang dilantik menggantikan gubernur sebelumnya adalah: 1. Ir. Arsyadjuliandi Rachman (Gubernur Riau) yang menggantikan Annas Mamun yang dinonaktifkan karena kasus korupsi alih fungsi lahan; 2. Tengku Erry Nuradi (Gubernur Sumatera Utara) menggantikan Gatot Pudjo Nugroho yang tersandung kasus korupsi dana bantuan sosial di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK); dan 3.  Nurdin Basirun  (Gubernur Kepulauan Riau) menggantikan Muhammad Sani yang meninggal dunia pada April 2016 lalu.

Demikian dengan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X yang dilantik sebagai Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 2016-2017 menggantikan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam IX yang meninggal dunia pada November 2015.

Sedangkan gubernur dan wakil gubernur yang dilantik sesuai hasil Pilkada adalah H. Sugianto Sabran dan Habib H. Said Ismail sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah periode 2016-2021.

Acara pelantikan diawali penyerahan Petikan Keputusan Presiden kepada masing-masing Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Istana Merdeka pada pukul 15.30 WIB. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Prosesi Kirab bersama para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Istana Merdeka menuju ke Istana Negara.

Pelantikan dilakukan berdasarkan surat Keputusan Presiden RI, masing-masing nomor 43/P/2016 tanggal 15 April 2016; 55/P/2016 tanggal 10 Mei 2016;  56/P/2016 tanggal 13 Mei 2016; 60/P/2016 tanggal 13 Mei 2016; 61/P/2016 tanggal 13 Mei 2016, tentang pengesahan, pengangkatan gubernur dan wakil gubernur.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua DPD-RI Irman Gusman, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (FID/RAH/ES)