Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Silicon Valley pada Rabu, 17 Februari 2016, juga mengadakan pertemuan dengan Saeed Amidi, CEO Plug and Play. "Saya harap Plug and Play dapat bekerjasama dalam upaya Indonesia mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai USD 130 milyar pada 2020", ucap Presiden dalam pertemuan ini. Indonesia bisa belajar dari konsep aselelator dan inkubator model Silicon Valley untuk mempercepat digital ekonomi di Indonesia, terutama start up.
Rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang telah diambil Indonesia untuk dapat mendorong terwujudnya visi tersebut. Diantaranya adalah dengan pemberian akses pembiayaan bagi UMKM dan perusahaan IT baru.
Akses tersebut berupa, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kebijakan likuiditas pasar bagi perusahaan start up. Di samping itu juga kebijakan modal ventura yang memberi insentif dan mempermudah pembiayaan bagi pengusaha IT baru.
Plug and Play adalah perusahaan ventura yang memfasilitasi start up dan wirausaha baru di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Presiden berharap dapat menyaksikan langkah-langkah konkrit, proyek proyek lanjutan di Indonesia sehingga visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara segera terwujud.
Sebelum meninggalkan kantor Plug and Play, Presiden dan rombongan berkeliling meninjau kantor tersebut dan menuliskan "Start it up, prosper together" di dinding yang telah disediakan dan ditandatangani oleh Presiden serta telah ditempeli foto Presiden Jokowi. (AD)