GORONTALO - Ada yang berbeda di Kantor Gubernuran Provinsi Gorontalo sepekan terakhir. Kompleks kantor yang terletak di puncak bukit Botu, Jalan Sapta Marga Kelurahan Botu, Kecamatan Dumbo itu kini kedatangan penghuni baru, berupa 13 ekor Rusa Totol (Axis axis) yang didatangkan dari Istana Bogor.
Kehadiran rusa rusa cantik tersebut melengkapi keberadaan puluhan ekor burung merpati yang dipelihara di lokasi yang sama. “Sejak awal tahun kami sudah menyurat ke pihak Istana Bogor untuk dapat memelihara rusa rusa ini. Pihak istana juga sudah datang untuk survei kelayakan dan alhamdulillah kita dipercaya untuk memelihara dan mengembangkannya di sini,” ujar Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, saat melakukan peninjauan keberadaan rusa rusa tersebut, Rabu (19/08).
Gubernur berpesan kepada pengelola kandang agar senantiasa memperhatikan makanan, kebersihan dan kesehatan rusa rusa yang juga dikenal dengan sebutan Rusa Chital itu. Kehadiran fauna asli India dan Sri Lanka itu diharapkan dapat menambah daya tarik kantor gubernuran, dan diharapkan menjadi obyek pembelajaran anak anak sekolah.
“Kantor ini kan karakteristiknya unik. Berada di puncak bukti dan dari sini bisa kelihatan landscape Kota Gorontalo. Setiap tamu dari luar daerah hampir dipastikan ke sini. Ada yang sekedar foto-foto atau melihat keindahan alam. Nah kehadiran burung merpati dan rusa rusa ini saya harap bisa menambah daya tarik kantor gubernuran,” imbuh mantan Bupati Gorontalo Utara itu.
Salah satu staf Biro Umum Rheo Hamzah mengungkapkan, dari 13 ekor rusa totol, empat di antaranya berjenis kelamin jantan dan sembilan ekor betina. Dua di antara rusa betina sedang bunting dan diperkirakan tidak lama lagi akan beranak. “Semua sudah kita siapkan, baik pakannya berupa umbi-umbian sebanyak 4-5 kali sehari. Kebersihan kandang juga kita pantau termasuk menggunakan jasa dokter hewan jika dibutuhkan,” terang Rheo.
Ratusan rusa totol tumbuh dan dikembang biakan di Istana Bogor ditetapkan sebagai fauna identitas kota Bogor. Binatang lucu dan cantik itu didatangkan dari India dan Pakistan oleh Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggirs pada 1814 untuk menempati halaman Istana Bogor. (swd/HUMAS MENPANRB)