Pin It

20170801 PKK bojonegoro

Ketua  TP PKK  Kabupaten  Bojonegoro,  Hj.  Mahfudhoh  Suyoto (paling kiri) didampingi isteri Wabub (tengah) dan  Isteri sekda (paling kanan)

 

BOJONEGORO - Tim Penggerak PKK dan Para Kadernya bukan sekedar organisasi wanita, namun sebenarnya organisasi ini memiliki kiprah yang luar biasa baik sebagai mitra, ujung tombak dan pencetus gagasan dan inovasi. Bisa dikatakan antara Bupati dan PKK, yang  paling  berkuasa adalah PKK. Pasalnya,  PKK bisa menggerakkan dan  menyuruh tanpa  harus punya  kekuasaan, mulai di rumah, desa, kecamatan  bahkan  kabupaten  hingga negara. 

Demikian dikatakan Bupati Bojonegoro, H. Suyoto, saat membuka acara Rapat Kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro di pendopo Malowopati Kantor Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Selasa (01/08).  Dikatakan, banyak pembangunan  yang dilakukan di Kabupaten Bojonegoro ini dimulai dari ibu  PKK melalui  dasa wisma (Dawis). “Dengan  data  Dawis  bisa  diketahui  jumlah  ODF atau kepemilikan  jamban,   jumlah balita gizi kurang secara gamblang dengan menyertakan nama serta alamat,” ujar Bupati memberi contoh.

Dikatakan, tindakan preventif gizi buruk yang mengetahui lebih dahulu adalah ibu ibu yakni kader PKK. Jika rapat evaluasi  setiap  Jumat  biasanya memaparkan kondisi balita dan penddikan di Bojonegoro. Seperti saat ini, kita benar-benar mendata jumlah anak-anak usia sekolah di Kabupaten Bojonegoro.   Para  camat  kini  tengah  membuat  laporan  detail anak  usia  sekolah  yang tidak  bersekolah.  “Jika diketahui maka orang tua dan anak akan dipanggil  di Polsek  untuk mengetahui secara  gamblang  mengapa mereka tidak bersekolah,” imbuh Kang Yoto. 

Dihadapkan  para kader Tim Penggerak  PKK, Bupati mengingatkan  tentang  pentingnya 9 ketrampilan  hidup  yang wajib  diajarkan  kepada seluruh peserta didik.  Diharapkan, anak menjadi pribadi  yang memiliki  kecakapan  hidup,  tanggap bencana,  dengan berani melampaui batas maksimal. 

Sementara itu Ketua  TP PKK  Kabupaten  Bojonegoro,  Hj.  Mahfudhoh  Suyoto menyampaikan  bahwa Rakor  PKK untuk mengingatkan  jati diri kita  sebagai anggota  PKK.  PKK harus senantiasa  ada di tengah  masyarakat  untuk mendukung  kinerja  dan program  pemerintah. 

Sejalan dengan 5 pilar PKK dalam berkarya melalui ekonomi, pendidikan, kesehatan, keagamaan  dan  keharmonisan yang didukung dengan ketrampilan  hidup  yang dibutuhkan  dewasa kini. 5 Pilar  dan Buku  Dawis  sejalan dengan  program yang dijalankan  pemerintah  mulai gerakan  Ayo Sekolah  dan bagaimana mendata anak anak usia sekolah yang belum terlayani pendidikan.  “Kesuksesan  program diawali dengan tersedianya data yang valid dengan adanya buku inovasi  data dasar wisma yang sudah dijalankan  pkk secara digital dan berbasis  IT,” ujarnya. 

Untuk mencegah  resiko  kanker  servis yang  mengancam  perempuan, Ny. Yoto  mengajak  seluruh  perempuan  untuk menambah  pengetahuan  tentang  penyakit kanker mulai kanker serviks, kanker  payudara, kanker lain  sebagai. Menurutnya, semua  dipicu dengan  adanya stimulan  makanan  yang  berpengawet  dan mengandung bahan  berbahaya  lainnya. 

Raker dilaksanakan selama 5 hari yakni mulai tanggal 1 sampai 3 agustus dan dilanjutkan pada tanggal 7 dan 8 Agustus dengan peserta Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Desa serta Kader PKK di semua bidang dan Pokja diseluruh Desa dan Kelurahan di Kabupaten Bojonegoro. (PR)