Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro, Hj. Mahfudhoh Suyoto (paling kiri) didampingi isteri Wabub (tengah) dan Isteri sekda (paling kanan)
BOJONEGORO - Tim Penggerak PKK dan Para Kadernya bukan sekedar organisasi wanita, namun sebenarnya organisasi ini memiliki kiprah yang luar biasa baik sebagai mitra, ujung tombak dan pencetus gagasan dan inovasi. Bisa dikatakan antara Bupati dan PKK, yang paling berkuasa adalah PKK. Pasalnya, PKK bisa menggerakkan dan menyuruh tanpa harus punya kekuasaan, mulai di rumah, desa, kecamatan bahkan kabupaten hingga negara.
Demikian dikatakan Bupati Bojonegoro, H. Suyoto, saat membuka acara Rapat Kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro di pendopo Malowopati Kantor Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Selasa (01/08). Dikatakan, banyak pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Bojonegoro ini dimulai dari ibu PKK melalui dasa wisma (Dawis). “Dengan data Dawis bisa diketahui jumlah ODF atau kepemilikan jamban, jumlah balita gizi kurang secara gamblang dengan menyertakan nama serta alamat,” ujar Bupati memberi contoh.
Dikatakan, tindakan preventif gizi buruk yang mengetahui lebih dahulu adalah ibu ibu yakni kader PKK. Jika rapat evaluasi setiap Jumat biasanya memaparkan kondisi balita dan penddikan di Bojonegoro. Seperti saat ini, kita benar-benar mendata jumlah anak-anak usia sekolah di Kabupaten Bojonegoro. Para camat kini tengah membuat laporan detail anak usia sekolah yang tidak bersekolah. “Jika diketahui maka orang tua dan anak akan dipanggil di Polsek untuk mengetahui secara gamblang mengapa mereka tidak bersekolah,” imbuh Kang Yoto.
Dihadapkan para kader Tim Penggerak PKK, Bupati mengingatkan tentang pentingnya 9 ketrampilan hidup yang wajib diajarkan kepada seluruh peserta didik. Diharapkan, anak menjadi pribadi yang memiliki kecakapan hidup, tanggap bencana, dengan berani melampaui batas maksimal.
Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Bojonegoro, Hj. Mahfudhoh Suyoto menyampaikan bahwa Rakor PKK untuk mengingatkan jati diri kita sebagai anggota PKK. PKK harus senantiasa ada di tengah masyarakat untuk mendukung kinerja dan program pemerintah.
Sejalan dengan 5 pilar PKK dalam berkarya melalui ekonomi, pendidikan, kesehatan, keagamaan dan keharmonisan yang didukung dengan ketrampilan hidup yang dibutuhkan dewasa kini. 5 Pilar dan Buku Dawis sejalan dengan program yang dijalankan pemerintah mulai gerakan Ayo Sekolah dan bagaimana mendata anak anak usia sekolah yang belum terlayani pendidikan. “Kesuksesan program diawali dengan tersedianya data yang valid dengan adanya buku inovasi data dasar wisma yang sudah dijalankan pkk secara digital dan berbasis IT,” ujarnya.
Untuk mencegah resiko kanker servis yang mengancam perempuan, Ny. Yoto mengajak seluruh perempuan untuk menambah pengetahuan tentang penyakit kanker mulai kanker serviks, kanker payudara, kanker lain sebagai. Menurutnya, semua dipicu dengan adanya stimulan makanan yang berpengawet dan mengandung bahan berbahaya lainnya.
Raker dilaksanakan selama 5 hari yakni mulai tanggal 1 sampai 3 agustus dan dilanjutkan pada tanggal 7 dan 8 Agustus dengan peserta Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Desa serta Kader PKK di semua bidang dan Pokja diseluruh Desa dan Kelurahan di Kabupaten Bojonegoro. (PR)