Pin It

20160721 taruna nelayan
 
BANDUNG - Sebanyak 103 orang taruna nelayan di Jawa Barat, yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya bidang perikanan dari seluruh Jawa Barat mengikuti audisi atau seleksi untuk program magang ke Kota Ishinomaki, Jepang.  Akan ada maksimal 23 orang yang lulus seleksi dan akan dikirim ke Jepang untuk belajar sekaligus bekerja di industri perikanan di Kota Ishinomaki selama 2 tahun.
 
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan program pemagangan ini sebagai upaya Pemprov Jabar dalam meningkatkan kualitas SDM khususnya para nelayan di Jawa Barat, baik dari sisi ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan, dan produktivitas. Hal ini disampaikan pada acara pembukaan audisi yang digelar oleh Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Provinsi Jawa Barat, Jl. Wastukancana No. 17, Kota Bandung, Rabu (20/7/16), 
 
Hal ini juga sebagai tindak lanjut dari MoU Pemprov Jabar dengan Pemerintah Kota Ishinomaki, 5 April 2007 lalu tentang penyelenggaraan kerjasama bidang perikanan dengan ruang lingkup kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan, pengembangan SDM dan bidang kainnya; Surat Kesepakatan Bersama tentang Pemagangan Keterampilan bagi Warga Negara Asing oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dan Asosiasi Perikanan di Prefektur Miyagi dan Ishinomaki 10 November 2010; Kesepakatan Bersama antara Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan Dewan Pemagangan Perikanan Ishinomaki pada 13 Mei 2013 tentang Penyelenggaraan Kerjasama dalam Bidang Pemagangan Perikanan; serta Surat Kesepakatan Bersama tentang Usaha Pemagangan Keterampilan Perikanan bagi Warga Negara Asing, 21 Agustus 2014 lalu.
 

 Jabar selalu mengirimkan pemagang dua hingga tiga kali. Hingga saat ini sudah ada 13 (tiga belas) angkatan taruna nelayan yang sudah diberangkatkan ke Ishinomaki dengan jumlah 159 orang. "Pengiriman kita lakukan dari 2013, minimal pemagangan dua tahun. Tapi ada juga yang dilanjutkan dengan kualifikasi tertentu lebih dari dua tahun dengan upah yang hampir menyamai orang Jepang," ungkap Wagub.

Wagub mengatakan Kota Ishinomaki merupakan daerah industri perikanan yang telah menggunakan teknologi canggih. Menurutnya Jawa Barat perlu belajar segala hal yang berkaitan dengan industri pengolahan ikan disana. "Teknologi yang mereka gunakan disana canggih termasuk pengolahan tangkapan ikan. Jadi langsung dari tempat bongkar muat disana langsung ke tempat pengolahan," kata Wagub.

 
JKarena itu, menurut Deddy Mizwar, teknologi perlu dipelajari. Salah satu caranya  dengan sumber daya manusia yang dikirim kesana. Selain itu, karena kebutuhan warga Ishinomaki juga, karena sejak tsunami banyak anak-anak mudanya yang tidak mau jadi nelayan. 

Bagi siswa yang sudah kembali ketanah air, Pemprov Jawa Barat berkeinginan agar para alumni mengembangkan serta menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya di tanah air. Untuk itu, pemprov memberikan bantuan kepada mereka agar bisa berwirausaha di bidang ini.
 
Seperti tahun 2014 lalu, para alumni telah membentuk KUB Dwi Dharma Ayu yang telah difasilitasi 1 unit kapal inkamina 642 yang berukuran 35 GT (Gross Tonnage); sementara tahun 2015 telah dibentuk Koperasi Dwi Dharma Ayu dan rencananya tambahan fasilitasi kapal penangkap ikan > 20 GT.
 
Jabar Berkontribusi

Hampir 10 tahun program pemagangan ini berjalan, Jawa Barat telah memberikan kontribusi besar dalam industri perikanan di Kota Ishinomaki. Terutama, pasca tsunami yang terjadi 2011 lalu di Jepang. Kepala Dinas Perikanan Kota Ishinomaki Mr. Oikawa Shinetsu pun mengucapkan terimakasih atas hal tersebut kepada Jawa Barat.

Program government to government antara Jawa Barat - Ishinomaki yang selama ini telah berjalan, menurut Oikawa telah banyak membantu industri perikanan. Melalui kerjasama ini, diharapkan industri perikanan di Jabar maupun di Ishinomaki bisa terus dikembangkan. "Program G to G (government to government) yang selama ini berjalan saling membantu - bukan di bidang pemagangan saja tapi juga untuk pengembangan program perikanan. Ini merupakan suatu kebanggan bagi kami warga Ishinomaki di Jepang," kata Oikawa dalam sambutannya sebelum acara seleksi dimulai.
 
Kalau tidak ada program pemagangan dari Jabar, perikanan di Ishinomaki tidak akan berjalan baik, tambahnya.
 
Sebagai bentuk terimakasih, pemerintah Kota Ishinomaki pun memberikan beasiswa untuk 20 orang anak SMK Perikanan berprestasi yang diprioritaskan bagi anak nelayan yang berprestasi sebesar Rp 3 juta/orang per tahun selama 3 tahun. Beasiswa ini merupakan tahap ketiga yang diberikan selama 3 tahun atau selama mengikuti pendidikan di SMK dengan harapan setelah lulus mereka dapat ikut serta dalam program magang di Ishinomaki. (HUMAS JABAR/swd)