DENPASAR - Keberhasilan kader-kader PKK Br. Abian Kapas Tengah dalam bank sampah Nusa Indah Asri untuk mengajak masyarakat memilah sampah mulai dari rumah tangga menjadi daya tarik tersendiri. Banyak masyarakat berbagai daerah berkunjung untuk meniru pelaksanaan pemilahan sampah tersebut.
Bahkan Walikota Osaki, Jepang, Higashi Yusihiro bersama rombongan mengunjungi bank sampah tersebut, di Banjar Abian Kapas Tengah, Kelurahan Sumerta, Rabu (26/8). Kunjungan tersebut diterima Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Purnawati Geriya didampingi Ketua TP PKK Kecamatan Denpasar Timur Ny. Sri Utari Puspawan dan Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan serta Lurah Sumerta I Made Tirana bersama tokoh-tokoh masyarakat.
Menurut Higashi, permasalahan sampah yang dihadapi Kota Denpasar hampir sama dengan Kota Osaki sebelum tahun 1998. Namun dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari seluruh masyarakat saat ini Kota Osaki menjadi kota terbersih dan terbaik dalam pemilahan sampah selama 7 tahun berturut-turut sampai saat ini.
Sampah yang di keluarkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hanya 10 persen dari keseluruhan yang di dihasilkan masyarakat Kota Osaki. "Kedatangan kami ke Banjar Abian Kapas Tengah untuk melakukan kerjasama terkait dengan pengolahan sampah," ujar Higashi Yusihiro.
Br. Abian Kapas Tengah merupakan pilot project pemilahan sampah versi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali. Hal ini merupakan tahap awal untuk memulai pemilahan sampah secara benar. "Saya lihat di banjar ini peran masyarakat sudah baik dalam pemilahan sampah. Namun perlu terus ditingkatkan dengan mengadakan kerjasama," ujarnya, seraya menambahkan, bila sampah tidak ditangani secara serius mulai sarang akan membawa dampak lingkungan yang buruk di kemudian hari.
Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan mengungkapkan, pemilahan sampah telah digaungkan Pemkot Denpasar sejak beberapa tahun lalu dengan membuat bank sampah. Kini hasilnya sudah dapat dilihat banyak bank sampah bermunculan di Kota Denpasar secara swadaya, seperti Bank Sampah di Banjar Abian Kapas Tengah ini. Dengan ditunjuknya sebagai pilot project, dia berharap akan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus melakukan pemilahan sampah dari rumah tangga. Sehingga sampah yang di buang ke TPA semakin sedikit sekecil mungkin.
Yupi Wahyu dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali mengatakan ini dipilihnya bank sampah Nusa Indah Asri sebagai pilot projek untuk pemilahan sampah. Tahun ini ada tiga tempat bank sampah di Kota Denpasar menjadi percontohan yaitu Bank Sampah di Kelurahan Sumerta, Desa Sumerta Kauh dan Desa Dangin Puri Kelod. Hal ini telah dilakukan tahun lalu terhadap bank sampah yang ada di Desa Sanur Kauh, Desa Sanur Kaja dan Desa Sidakarya serta telah dikirim tiga orang untuk mengikuti pelatihan ke Jepang. (gst/ags/HUMAS MENPANRB)