Pin It

 

 20171121 pelatihan leadership

Sesdep RB Kunwas Kementrrian PANRB Didit Noordiatmoko (kiri) dan Sesdep SDM Aparatur Kementerian PANRB Aba Subagja (tengah) berbincang-bincang dengan instruktur dari APSC Deborah, di sela-sela acara pelatihan Leadership and People Management Program di Jakarta, Selasa (21/11).

 

JAKARTA – Tidak selalu bibit unggul dengan berbagai kelebihan pasti menghasilkan kesuksesan. Contohnya dalam beternak ayam, belum tentu  ayam-ayam kualitas super akan menghasilkan produksi yang super pula, baik telur, daging, maupun bulu ayamnya.

Dalam banyak kasus, ternyata justru ayam-ayam kualitas tinggi tersebut saling bunuh satu sama lain. Harapan mendapat hasil super pun kandas. Lain halnya dengan beternak ayam yang merupakan campuran dari ayam kualitas super dengan ayam kualitas biasa saja. Tak disangka, peternakannya itu mengalami peningkatan  hasil produksi yang cukup tinggi.

Kisah lain,  sebuah tim sepak bola yang memiliki segudang pemain terbaik kualitas dunia, dan bertaburan bintang.  Belum tentu tim tersebut dapat membawa pulang thropy dalam sebuah turnemen sepak bola. Hal itu terjadi karena para pemain yang notabene disebut bintang itu, biasanya dalam bermain lebih menonjolkan kemampuan individual. Tim tersebut bisa dikalahkan oleh tim yang notabene hanya memiliki sedikit pemain bintang, tetapi dalam bermain mengedepankan kerjasama tim sehingga permainan menjadi solid.

Meski hanya ada beberapa pemain yang baik,  tapi dengan kepemimpinan yang baik membuahkan kerjasama yang solid mampu menggerakkan rekan satu timnya untuk mengatur taktik terbaik untuk mengalahkan tim lawan. Ditambah, lagi tim tersebut memiliki pelatih yang mampu mengkoordinasikan setiap individu di tim tersebut dengan sangat baik.

Meski tidak sepenuhnya benar, namun dua kisah tersebut  dapat menggambarkan bahwa tim yang berisi ‘manusia super’ belum tentu menjadi tim yang terbaik. Selain itu, kepemimpinan dalam tim itu juga menjadi hal yang krusial. Seperti halnya dalam birokrasi pemerintahan, peran pemimpin yang memiliki leadership yang baik, akan mampu menggerakkan timnya dalam mewujudkan tujuan bersama.

Melalui pelatihan kepemimpinan bertajuk Leadership and People Management Program yang tengah dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), bekerjasama dengan Australian Public Service Commision (APSC), diharapkan bisa menghasilkan kepemimpinan yang baik.

Dalam pelatihan kepemimpinan itu, ada beberapa poin penting yang disampaikan. Salah satunya adalah team leader harus bisa memimpin dalam keberagaman. Motivasi harus dilakukan oleh pimpinan kepada bawahannya tanpa melihat apa latar belakangnya.  “Kita diajarkan menghadapi keberagaman. Leader harus bisa memberi motivasi kepada bawahannya tanpa memandang sukunya, dan latar belakang lainnya,” ujar Sekretaris Kedeputian SDM Aparatur Kementerian PANRB, Aba Subagja, yang juga menjadi salah satu peserta pelatihan ini.

Dengan pendekatan psikologis, emosional, dan motivasi, menurutnya, pemimpin bisa menciptakan kondisi yang baik bagi suatu tim untuk mencapai tujuannya. Meski ada anggota tim itu yang tidak memiliki kemampuan ‘super’, dengan teknik motivasi yang baik, anggota tim itu dapat meningkatkan kinerjanya. “Kita bukan membentuk superman, tapi kita harus membangun super-team. Bagaimana kita membimbing yang kurang super, menjadi lebih super,” jelas Aba.

Menurut Aba, kepercayaan adalah poin penting lainnya. Dengan kepercayaan, bawahan ataupun rekan kerja dapat lebih terbuka dengan beragam masalah atau dinamika organisasi.

Sebenarnya, pendekatan-pendekatan semacam itu sudah diimplementasikannya di lingkungan Kementerian PANRB. Ia pun berharap pendekatan dan cara kepemimpinan ini juga dilakukan di kementerian atau lembaga pemerintah lainnya. “Implementasi sudah, tapi teorinya kita belum begitu paham. Diklat ini mempertajam dan memperkuat yang sudah kita lakukan. Ini perlu diikuti oleh kementerian atau lembaga lain agar pelaksanaan reformasi birokrasi bisa lebih dijiwai,” tandasnya.

Nilai kepemimpinan lainnya diterangkan oleh Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Acdhiman Kartadimadja. Achdiman yang juga menjadi peserta pelatihan ini mengatakan, pelatihan ini diperlukan agar para pimpinan bisa lebih mengenal masing-masing individu dengan metode yang diajarkan oleh mentor dari APSC tersebut.

Peserta pelatihan juga diajak untuk memberikan peran kepada setiap pegawainya untuk mencapai target dan tujuan bersama, tanpa melihat latar belakang pegawainya. Semua harus berpadu untuk mencapai hasil yang sudah ditargetkan tersebut. “Karena nanti leader ini mencapai tujuan bersama. Leader harus memberikan peran masing-masing, dari segi budaya dan latar belakang harus bercampur,” jelas Acdhiman.

Mengenai kedekatan emosional dengan rekan kerja atau bawahan, Achdiman setiap masalah dari pegawai harus dibicarakan dengan pimpinannya. Ia menyebut, pemimpin tidak boleh menutup mata dengan segala masalah yang terjadi dengan bawahannya. Tujuannya adalah sensitifitas terhadap masalah, memahami karakter masing-masing individu, dan penyetaraan gender. “Bagaimana leader melakukan coaching, bukan eksekutor. Seorang pemimpin itu tidak boleh menutup mata,” ujarnya.

Achdiman mengaku, di lingkungan BPKP implementasi dari teori kepemimpinan ini belum berlaku secara optimal. Maka dari itu, setelah pelatihan ini, ia akan menularkan ilmu yang ia dapatkan. “Belum diimplementasikan. Saya akan menularkan ini. Slogan yang utama, bahwa di dalam tim yang bagus itu tidak perlu orang yang super,” pungkasnya.

Pelatihan kepemimpinan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh pejabat Eselon II pada tanggal 20-23 November 2017. Sedangkan sesi kedua diikuti oleh pejabat Eselon III pada tanggal 27-30 November 2017. Pada sesi satu ini, ada 17 peserta pelatihan dari sejumlah instansi pemerintah. Peserta itu diantaranya 11 orang dari Kementerian PANRB, dua peserta dari Lembaga Administrasi Negara (LAN), satu peserta dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), satu orang peserta dari Arsip Nasional RI (ANRI), dan dua peserta dari BPKP.  (don/HUMAS MENPAN RB)