Kepala Dispendukcapil Kota Surakarta Suwarta memaparkan inovasi Kartu Insentif Anak (KIA) dan Sistem Relasi Pencatatan Kelahiran pada acara Gelar Pameran dan Simposium Pelayanan Publik Jawa Timur 2017 di Gresik, Jumat (19/05).
GRESIK – Masalah kependudukan secara nasional masih bermasalah. Namun, terdapat beberapa daerah yang berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini, antara lain Kabupaten Gresik, Kota Surakarta, dan Kota Denpasar.
Menurut peneliti senior sekaligus Tim Panel Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Siti Zuhro, kependudukan itu tidak hanya diperlukan untuk politik namun juga untuk kepentingan ekonomi. Dirinya menyontohkan bahwa di negara maju sudah memiliki data base yang akurat tentang jumlah penduduk. Namun Indonesia masih terkendala dengan hal ini.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Gresik membuat sebuah inovasi dengan nama Kartu Keluarga Kudata Ulang (Kakekku Datang). Ide program ini datang karena melihat problem kependudukan yang dihadapi, mulai dari banyaknya KK yang tidak pernah diperbaharui sejak 2008, data ganda, data anomali, dan lain sebagainya. “Hampir 70% data tidak diperbaharui sejak 2008,” ujar Kepala Dispendukcapil Gresik Hermanto T.H. Sianturi pada acara Gelar Pameran dan Simposium Pelayanan Publik Jawa Timur 2017 di Gresik, Jumat (19/05).
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan jemput bola dengan mendatangi desa/kelurahan guna memberikan pelayanan administrasi kependudukan secara langsung kepada masyarakat. Dalam memberikan pelayanan kependudukan, Dipendukcapil Kabupaten Gresik dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat agar tercipta pola pelayanan yang baik dan bermuara pada kepuasan masyarakat
Lain lagi inovasi dari Kota Surakarta. Dispendukcapil Surakarta menerbitkan Program Kartu Insentif Anak (KIA) dan Sistem Relasi Pencatatan Kelahiran. KIA merupakan kartu yang diberikan kepada anakan-anak yang berumur 0-18 tahun dengan bentuk seperti KTP. KIA memberikan kemudahan dan layanan bagi anak-anak di Kota Surakarta di bidang kesehatan, pendidikan, hiburan, olah raga, dan transportasi. “Setiap anak yang punya KIA dapat memperoleh potongan harga pada sejumlah fasilitas,” ujar Kepala Dispendukcapil Kota Surakarta Suwarta.
Sampai saat ini, telah bekerjasama dengan 57 mitra kerja. Kerja sama terjalin dengan cara penandatanganan MoU mitra kerja dengan Walikota Surakarta. Pada sistem relasi pencatatan kelahiran, Kota Surakarta bekerjasama dengan rumah sakit, rumah sakit bersalin bidan praktek mandiri, poliklinik, dan kelurahan yang terkoneksi dengan database SIAK. Sementara di Kota Denpasar, terdapat integrasi pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil dengan pelayanan publik lainnya. (rr/HUMAS MENPANRB)