JAKARTA – Setelah menyambut kedatangan kepala negara kemarin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi meghadiri pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/04). Tak hanya Yuddy, sejumlah anggota Kabinet Kerja serta sejumlah pimpinan lembaga negara juga tampak menghadiri acara tersebesar se-Asia Afrika yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo tersebut. Yuddy tampak bersama Plt. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, dan Menteri PPN Adrinof Chaniago. Pukul 08.30, para kepala negara sudah mulai berdatangan di JCC. Presiden Joko Widodo melakukan penyambutan secara langsung di lobi JCC kepada setiap kepala negara yang hadir. Presiden Jokowi juga melakukan sesi foto dengan masing-masing kepala negara. Setelah semua wakil negara hadir, sidang KAA 2015 dimulai. Dalam pidatonya, Jokowi mengkritik ketidakberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menghadapi ketimpangan global.
Awalnya, Jokowi memaparkan kondisi dunia saat ini yang masih sarat dengan ketidakadilan dan kesenjangan yang banyak dialami oleh negara-negara Asia Afrika. Di sisi lain, negara-negara kaya jumlahnya hanya sekitar 20 persen dari penduduk dunia, menikmati kemakmuran. Penduduk paling besar justru berada di kawasan Asia Afrika, tetapi kondisi penduduknya yang berada dalam kemiskinan. Makin kentara ketika PBB tidak berdaya, mandat PBB telah menafikan keberadaan badan dunia. "Kita bangsa-bangsa di Asia Afrika mendesak reformasi PBB," kata Jokowi yang langsung mendapat tepuk tangan meriah. Kata Jokowi, PBB harus berfungsi optimal sebagai badan dunia yang mengutamakan keadilan bagi semua bangsa. "Bagi saya, ketidakseimbangan global semakin menyesakkan dada," ucapnya. Jokowi juga menyinggung soal utang KAA terhadap rakyat Palestina yang masih belum merdeka. Dia melihat saat ini dunia seakan tak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina. "Kita tidak boleh berpaling dari penderitaan rakyat Palestina. Kita harus mendukung sebuah negara Palestina yang merdeka," ujar Jokowi yang kembali disambut sorak-sorai tepuk tangan. Hadir dalam pembukaan sidang KAA kali ini adalah 21 kepala negara dan kepala pemerintahan. Mereka di antaranya Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Kamboja Hun Sen, Raja Swaziland Mswati III, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, dan Raja Jordania Abdullah II. Sidang KAA 2015 ini akan berlangsung hingga Kamis (23/04). Sidang tingkat pemimpin negara itu akan merumuskan keputusan dari hasil sidang-sidang yang dilakukan sebelumnya di level menteri dan kamar dagang. (rr/HUMAS MENPANRB)