AMBON - Beberapa hari ini Maluku menjadi pusat perhatian nasional karena menjadi tuan rumah puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2017. Hotel-hotel penuh, para pejabat pusat maupun tamu yang berdatangan banyak yang sulit mendapatkan penginapan. Demikian juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur sebelum mengikuti kegiatan, singgahnya di rumah dinas Kapolda.
"Hotel-hotel di Ambon penuh. Tadi pagi saya singgah di rumah dinas pak Kapolda. Disuguhi sukun. Belum ketemu sukun, rasanya belum sampai Ambon," canda Menteri Asman saat membuka acara Seminar Inovasi Pelayanan Publik di Gedung Islamic Center Ambon. Rabu (8/2). Acara dimaksud merupakan bagian dari rangkaian HPN Tahun 2017.
Pada seminar yang bertema "The Power of Innovation" tersebut, Menteri meminta daerah selain untuk inovatif juga harus meningkatkan akuntabilitas kinerja. Tata kelola pemerintahan harus berdasarkan prinsip money folow program. Harus jelas programnya dan harus jelas hasilnya.
"Provinsi yang mendapatkan nilai akuntabilitas A sebelumnya dua, sekarang menjadi tiga. Saya berharap Maluku tahun depan menjadi salah satu provinsi yang mendapatkan nilai A," kata Asman.
Dijelaskan secara umum nilai akuntabilitas kinerja kabupaten/kota capaiannya naik, tapi harus terus ditingkatkan. Tahun 2019 diharapkan tidak ada lagi kabupaten/kota yang mendapatkan nilai C, minimum CC. Potensi mubajirnya anggaran bagi kabupaten/kota yang mendapatkan nilai C triliunan rupiah.
"Contoh program peningkatan kesehatan masyarakat, saya cek kegiatannya seminar dan studi banding. Apa huhungannya seminar dengan kesehatan. Harusnya kualitas obat ditingkatkan, demikian juga dokternya ditambah. Contoh lain, perbaikan lingkungan tapi kegiatannya pengadaan lampu jalan. Apa huhungannya," tukasnya.
Ditegaskan Asman, pelayanan publik adalah produk pemerintah yang harus hadir 24 jam. Kalau sekarang ada PTSP, ke depan ada satu konsep namanya "Mal Pelayanan Publik". Seluruh pelayanan publik yang ada di daerah nantinya ada disitu. Semua urusan selesai disitu. Tidak ada lagi masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan publik.
"Mudah-mudahan Maluku mejadi role model di wilayah Indonesia timur. Nanti studi tiru ga usah jauh-jauh, cukup ke Maluku saja," ujar Asman.
Pada sesi diskusi yang dipandu moderator Nurzaman, seorang wartawan kahot dan mantan pimpinan redaksi berbagai media nasional, Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Diah Natalisa menyampaikan pentingnya inovasi pelayanan publik untuk mendongkrak kemajuan daerah.
Terkait prasyarat esensial inovasi pelayanan publik disampaikan beberapa tips penting yang harus dikuasai oleh daerah. "Inovasi membutuhkan kepemimpinan, pemahaman terhadap tugas dan fungsi, adanya insentif atau reward, culture inovasi, fokus terhadap hal yang penting, serta kemampuan organisasional," ungkap Diah.
Dikemukakan juga, agar lahir program-program inovatif, jajaran pemerintah daerah diminta untuk keluar dari zona nyaman dan tidak berpikir yang biasa-biasa saja atau business as usual. (hs/HUMAS MENPANRB)