LOMBOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka mendalam kepada korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/7) pukul 05.47 WITA lalu. Untuk membantu meringankan beban korban, Presiden memberikan bantuan Rp 50 juta per rumah.
Kepada korban yang rumahnya roboh akibat gempa tersebut, Presiden Jokowi menginstruksikan agar segera diberikan uang, sehingga mereka bisa membangun rumahnya kembali. “Nanti akan dibantu per rumah kira-kira lima puluhan juta, dan akan segera ditindaklanjuti oleh Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), disupervisi oleh Kementerian PUPR, dan diawasi juga oleh Pak Gubernur, Pak Bupati,” ujar Presiden, di Kantor Desa Madayin, Sambelia, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7) pagi.
Angka Rp 50 juta itu, jelas Presiden, sudah sesuai dengan jawaban yang disampaikan masyarakat saat ditanya besar biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan kembali rumahnya yang roboh. “Saya hanya ingin kroscek saja. Yang menentukan jumlahnya berapa BNPB, kurang lebih tadi lima puluhan plus minus,” jelas Presiden seraya menambahkan, plus minus kaena ada yang rusak berat, rusak ringan, dan tidak rusak.
Adapun terhadap para pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani yang jumlahnya mencapai ratusan orang, menurut Presiden, sudah diproses sejak kemarin oleh Basarnas, BNPB, dan TNI. “Semoga nanti bisa selesai semuanya,” ucapnya.
Kepada para korban meninggal, orang nomor satu di republik ini pun mengirimkan doa. “Semoga arwahnya diterima Gusti Allah SWT, diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan saat meninjau Posko pengungsian korban bencana gempa bumi.
Mantan Walikota Solo ini mengingatkan, bahwa negara Indonesia memang berada di ring of fire. Jadi apapun masyarakat harus siap menghadapi setiap bencana-bencana yang ada. Baik gempa seperti ini, kemudian banjir, dan lain-lain. (PR)