Presiden usai mengikuti acara Hari Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Rabu (14/8).
Selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka yang telah dianugerahi Lencana Tunas Kencana, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kesiapannya membimbing dan mengarahkan agar Gerakan Pramuka terus tumbuh dan berkembang di tanah air.
“Menjaga dasar negara kita dan merawat persatuan bangsa Indonesia,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-58, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Rabu (14/8) sore.
Kepala Negara pun mengharapkan para kepala daerah baik Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, Wakil Wali Kota sebagai ketua majelis pembimbing di daerah masing-masing untuk memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada kemajuan Gerakan Pramuka di daerah.
“Gerakan Pramuka adalah tempat bersemayamnya calon-calon pemimpin bangsa di masa depan karena Gerakan Pramuka membentuk manusia-manusia Pancasila yang tangguh, yang tahan banting, yang berakhlak mulia dan yang inovatif,” ujar Kepala Negara.
Apresiasi Pramuka
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan, Gerakan Pramuka yang menekankan pendidikan dan pembentukan karakter berperan sangat penting dalam menyikapi berbagai permasalahan yang kita hadapi mulai dari penyalahgunaan narkoba, masih adanya tawuran, masih banyaknya sikap intoleransi hingga penggunaan media sosial yang dipenuhi ujaran kebencian, kabar bohong dan pornografi yang harus ditanggulangi bersama-sama.
“Termasuk dalam membentuk generasi muda Indonesia yang rela menolong, tabah, cinta tanah air, berani dan siap mempertahankan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” sambung Presiden.
Ditegaskan Presiden Jokowi, potret kita adalah menjadi bangsa yang beragam, mejemuk, punya 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa lokal, dan ini harus disyukuri. Untuk itu, Presiden mengapresiasi Gerakan Pramuka yang telah memberi contoh memberikan bagaimana keberagaman yang ada justru memperindah dan menyatukan semua anggota pramuka.
“Perbedaan agama, perbedaan ras, perbedaan suku dan golongan dalam Gerakan Pramuka semuanya bisa menyatu, semuanya bisa bermusyawarah, semuanya merasa bersaudara dengan semangat persatuan dan perdamaian,” ungkap Presiden seraya menambahkan, semua itu sesuai dengan slogan negara kita Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetaplah satu jua.
Gerakan Pramuka, lanjut Kepala Negara, juga telah mencontohkan semangat cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, mencontohkan upaya memanfaatkan kekayaan alam dan tradisi Indonesia yang dapat terus dikembangkan.
Kepala Negara memberi contoh misalnya saat penggunaan bambu dan kayu serta tali-temali untuk membuat berbagai peralatan sampai dengan memanfaatkan tumbuhan dan hasil alam Indonesia sebagai bagian dari konsumsi para Pramuka ketika berkemah, dan juga selalu terpanggil untuk memberikan bantuan pada saudara-saudara yang terkena musibah dan bencana alam.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi berpesan agar segenap anggota Pramuka tetap berpegang pada kode kehormatan Gerakan Pramuka untuk bersama seluruh komponen bangsa bersatu padu membangun keutuhan NKRI dan menciptakan dunia yang lebih baik.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Ibu Negara Iriana, dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso. (HIM/FID/ES)