Pin It

20240808 KDEKS DIY Dikukuhkan Wapres Sampaikan Strategi Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah Yogyakarta

 

Yogyakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) dan peresmian Grebeg UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2024, bertempat di Pakuwon Mall, Jl. Ring Road Utara, Kaliwaru, Condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY, Rabu (07/08/2024).

Dalam acara ini, Wapres memuji perkembangan pesat ekonomi dan keuangan syariah di provinsi tersebut. Terlebih Yogyakarta langsung mendapatkan lima kategori penghargaan Adinata Syariah 2024 sejak pembentukan KDEKS, yang menunjukkan komitmen dan kolaborasi kuat semua pemangku kepentingan.

“Ekonomi dan keuangan syariah di kalangan masyarakat Yogyakarta telah berkembang cukup pesat dan terinternalisasi dalam kegiatan ekonomi dan kehidupan masyarakat,” ujar Wapres dalam sambutannya.

Lebih jauh Wapres menyampaikan tiga pesan strategis untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Yogyakarta.

Pertama, Wapres menyoroti pentingnya penguatan ekosistem dan sektor unggulan rantai nilai halal yang sesuai dengan keunggulan dan kekhasan Yogyakarta.

“Untuk memperluas kegiatan ekonomi berbasis syariah di Yogyakarta, potensi besar dari ragam kuliner, produk fesyen batik, kerajinan kulit, serta wisata sejarah perlu semakin dikembangkan,” jelasnya.

Selain itu, ia meminta usaha berprinsip syariah harus difasilitasi melalui kemudahan sertifikasi halal, rumah potong hewan dan unggas, akomodasi bersertifikat halal, hingga jaminan kuliner halal di Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat).

Kedua, Wapres menekankan akselerasi inovasi dan pengembangan ekonomi serta keuangan syariah berbasis digital.

“Yogyakarta menduduki peringkat kedua pada Indeks Teknologi dan Komunikasi Indonesia. Infrastruktur digital yang sudah baik ini harus dimanfaatkan untuk mendukung implementasi modul UMKM industri halal berbasis digital,” tegas Wapres.

Menurutnya, digitalisasi keuangan dan dana sosial syariah seperti pada Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan aplikasi Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) akan turut memperluas akses dan layanan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ketiga, Wapres menegaskan pentingnya mengintegrasikan ekonomi dan keuangan syariah ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“KDEKS Yogyakarta agar terlibat langsung dalam sinkronisasi kebijakan di pusat dan daerah demi memastikan ketercapaian sasaran pembangunan nasional,” ujarnya.

Ia pun mengimbau, penyusunan Peta Jalan KDEKS Yogyakarta juga harus mengacu pada Master Plan Ekonomi Syariah Indonesia 2025-2029 yang sedang disusun.

Menutup sambutannya, Wapres mengucapkan selamat atas pengukuhan KDEKS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan berharap KDEKS dapat berkontribusi sebagai akselerator yang merangkul semua pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Yogyakarta.

“Selain itu, saya juga berharap ajang Grebeg UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2024 dapat mendukung pengembangan UMKM dan pariwisata yang berkualitas dan berdaya saing sehingga memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat Yogyakarta,” tutupnya.

Sebelumnya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X, menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui program-program strategis seperti Grebeg UMKM.

“Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) atau Berwisata di Indonesia (BBWI) merupakan strategi flagship event kolaborasi antara kementerian, lembaga, pemerintah daerah, asosiasi, komunitas, dan top brand untuk mendorong produk lokal naik kelas dan mengeskalasi kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun Nusantara,” ujarnya.

Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta Ibrahim menyoroti proyeksi pertumbuhan ekonomi DIY yang diperkirakan tetap positif dalam kisaran 4,8 hingga 5,6 persen pada tahun 2024.

“Beberapa faktor yang berpotensi mendukung pencapaian kinerja ekonomi DIY di antaranya terjaganya permintaan domestik dan kegiatan investasi yang masih cukup baik,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan kebanggaanya bahwa pada tahun pertama pendirian KDEKS, DIY telah meraih 5 kategori Anugerah Adil atas Syariah yang disampaikan langsung oleh Wapres pada bulan Mei lalu.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan prosesi Pengukuhan KDEKS Provinsi DIY oleh Plt. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomis dan Keuangan Syariah Taufik Hidayat.

Selain itu dilakukan pula Penancapan Wayang Gunungan Produk UMKM sebagai tanda Peresmian Pembukaan Grebeg UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta 2024.

Hadir mendampingi Wapres pada acara ini, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Sapto Harjono W.S., Staf Khusus (Stafsus) Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, M. Imam Azis, dan Guntur Iman Nefianto, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja Farhat Brachma. (SK/RJP-BPMI, Setwapres)