Jakarta, wapresri.go.id – Kesejahteraan sebuah negara tidak lepas dari pembangunan di segala bidang yang dilakukan. Agar pembangunan tersebut dapat membuahkan hasil positif, maka diperlukan desain yang baik sehingga dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Oleh karena itu, untuk menjadi negara yang berhasil melakukan pembangunan, diperlukan perpaduan yang harmonis antara pengetahuan dan kelembagaan, diantaranya melalui lima karakter pokok.
“Negara yang terbukti menghasilkan capaian yang gemilang adalah negara yang berhasil menggabungkan pengetahuan dengan kelembagaan yang solid. Sekurangnya terdapat lima karakter pokok dari negara yang berhasil memadukan pengembangan teknologi dan kelembagaan yang inklusif,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam orasi ilmiahnya pada acara Wisuda Periode VII Tahun Ajaran 2021/2022 Universitas Brawijaya melalui konferensi video di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Sabtu (12/02/2022).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, adapun kelima karakter tersebut diantaranya pertama Sumber Daya Manusia (SDM) nya memiliki pola pikir sebagai pencipta, bukan pengekor. Kedua, pendidikan yang diperoleh masyarakat benar-benar memberikan manfaat di lapangan.
“Pendidikan formal dan informal ditujukan untuk menambah stok pengetahuan dan keterampilan, bukan semata mengejar [gelar] kesarjanaan, dan ini terbukti dalam praktik di lapangan,” tegas Wapres.
Ketiga, tambahnya, memberikan insentif kelembagaan inovasi dalam jumlah besar, baik pada lingkup negara, korporasi, maupun komunitas. Keempat, alokasi dan jenis kegiatan di dalam mata anggaran publik dirombak agar menghasilkan inovasi, bukan hanya bersandarkan kepada norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK). Kelima, pendidikan dan riset harus dapat menjadi pendorong dalam pembangunan ekonomi.
“Institusi pendidikan dan riset menjadi jangkar ekonomi. Institusi pendidikan memimpin dan mendorong arah pembangunan ekonomi. Tepat pada titik inilah pekerjaan rumah transformasi ekonomi menanti Indonesia,” urai Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres pun menyampaikan, walaupun kelima karakter tersebut merupakan faktor pendorong keberhasilan, dalam implementasinya akan terdapat juga tantangan-tantangan yang harus dihadapi.
“Krisis di bidang ekonomi bukan satu-satunya petaka yang dihadapi dunia dalam proses pembangunan. Faktor politik, konflik dan perpecahan sosial, terorisme, serta bencana seperti kelaparan dan pandemi turut menorehkan catatan dalam sejarah pembangunan dunia,” papar Wapres.
“Namun, krisis juga mengantarkan pesan dan pelajaran yang kuat. Krisis ekonomi 1997/1998 dan juga krisis 2008, termasuk multikrisis akibat pandemi saat ini, memberi pesan bahwa dunia telah menjadi satu desa global,” imbuhnya.
Oleh karena itu, menutup orasi ilmiahnya Wapres berpesan, agar seluruh wisudawan pada hari ini dapat mengamalkan pengetahuan yang didapatnya menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, bangsa dan negara guna mendorong pertumbuhan Indonesia di segala bidang.
“Esensi wisuda adalah peralihan dari proses mengumpulkan pengetahuan menjadi menyebarkan keberkahan. Jangan pernah berhenti menjadi manusia pembelajar. Sebaik-baik ilmu terpantul dari teladan perbuatan yang terus mengalir untuk kebeningan hidup bersama, bukan semata memberikan kesejahteraan bagi pribadi dan keluarga,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani A.R., menyampaikan wisuda pada hari ini merupakan sebuah keberhasilan bagi para mahasiswa yang berhasil didapat dengan kerja keras dan perjuangan. Oleh karena itu, ia berharap agar para lulusan Universitas Brawijaya dapat mengamalkan ilmunya di masyarakat dan memberi manfaat bagi sekitarnya.
“Saya berharap dan mohon pada Allah subhanahu wa ta’ala agar para lulusan Universitas Brawijaya mampu menjadi sumber daya manusia yang berkualitas bagi Indonesia dan segera mungkin mendapatkan pekerjaan sesuai dengan profesi para wisudawan,” ungkap Nuhfil.
“Selamat menapaki kehidupan baru di masyarakat, semoga sukses dalam meniti karir, jaga almamater tercinta Universitas Brawijaya dimanapun berada,” tandasnya.
Hadir dalam acara wisuda ini, para civitas akademi Universitas Brawijaya, para wisudawan, dan para orang tua mahasiswa yang terbagi secara luring dan daring. (NN/RJP, BPMI – Setwapres)