Jakarta, wapresri.go.id – Pemanfaatan teknologi untuk mendorong online trading (perdagangan secara daring) saat ini berkembang pesat seiring dengan gaya hidup yang mengarah ke sistem daring, terlebih di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Untuk itu pelaku pasar modal syariah hendaknya dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, pemanfaatan teknologi ini juga memiliki dampak negatif yang perlu diantisipasi para pelaku usaha.
“Namun demikian, harus disadari bahwa pemanfaatan teknologi ini juga membawa risiko dan konsekuensi tersendiri. Pelaku industri perlu melakukan mitigasi berbagai risiko yang mungkin akan timbul dari pemanfaatan teknologi termasuk dalam online trading di sektor pasar modal syariah,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat peresmian Nama dan Logo baru PT Danareksa Sekuritas sekaligus Peluncuran Syariah Online Trading System (SOTS) melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres, Jl. Diponegoro No.2, Jakarta, Senin (07/12/2020).
Sesuai dengan slogan Pasar Modal Syariah yakni “Berinvestasi Yang Amanah”, Wapres menekankan bahwa para pelaku industri pasar modal syariah harus menyadari bahwa bisnis pasar modal merupakan bisnis berbasis kepercayaan. Oleh karena itu, kepercayaan masyarakat merupakan hal yang mutlak harus dijaga.
“Masyarakat sebagai investor harus dilindungi dan menjadi prioritas utama. Masyarakat juga harus mendapatkan edukasi dan literasi tentang bagaimana pemanfaatan layanan berikut risiko-risiko yang akan dihadapi. Pelaku industri pasar modal syariah harus memperkuat infrastruktur sistem online trading ini dengan tata kelola yang baik. Kepastian keamanan sistem harus terus menjadi perhatian dan terus disempurnakan,” tegas Wapres.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, untuk mewujudkan industri pasar modal syariah yang dapat berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024. Wapres berharap pelaku industri pasar modal dapat berperan dan mendukung pelaksanaan roadmap tersebut agar industri pasar modal syariah di tanah air dapat terus berkembang.
Atas peluncuran SOTS ini, Wapres memberikan apresiasinya kepada PT BRI Danareksa. Peluncuran ini diyakini akan mendorong lebih cepat lagi pertumbuhan pasar modal syariah serta perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Hadirnya SOTS PT BRI Danareksa Sekuritas telah memperluas dan memperbanyak ragam pilihan fasilitas atau alat bantu bagi investor yang ingin melakukan transaksi saham secara syariah,” ucapnya.
Wapres juga menyampaikan selamat atas peresmian nama dan logo baru PT BRI Danareksa Sekuritas. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif bagi kinerja perusahaan di pasar modal Indonesia.
”Semoga dengan nama dan logo baru tersebut, memberikan semangat baru bagi perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerja dan kontribusinya dalam memajukan industri keuangan utamanya melalui sektor pasar modal di Indonesia,” tutur Wapres.
Pada kesempatan tersebut, Wapres juga mengapresiasi berbagai pihak atas kerja kerasnya sehingga peringkat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global terus mengalami peningkatan yang signifikan.
“Dalam laporan The State of The Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2020/2021, peringkat Global Islamic Indicator Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-4, naik kelas dari peringkat 5 pada tahun 2019, atau naik tajam dari peringkat ke 10 di tahun 2018,” ungkap Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres menyampaikan apresiasinya kepada PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bursa Efek Jakarta, pihak regulator/otoritas dan para pihak terkait yang berperan dalam pengembangan industri pasar modal syariah di Indonesia. Ia berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.
“Terus tingkatkan koordinasi, sinergi dan kontribusi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air melalui sektor pasar modal syariah,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Direktur PT BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari menyebutkan bahwa perkembangan pasar saham syariah menunjukkan peningkatan signifikan. Melihat perkembangan tersebut, maka PT Danareksa akan fokus pada pertumbuhan ritel dan pengembangan syariah pada pasar modal.
“Melihat pertumbuhan sektor syariah, maka tidak salah bila kami atau sangat tepat bahwa kami akan fokus dalam perkembangan ritel dan juga pengembangan syariah di pasar Modal Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menyatakan, pihaknya telah menyusun masterplan untuk periode 5 tahun ke depan, dimana pasar modal syariah menjadi salah satu fokus utamanya. Dalam rencana tersebut juga terdapat berbagai upaya untuk mendukung pertumbuhan pasar modal berbasis syariah.
“Secara khusus pengembangan pasar modal syariah merupakan salah satu fokus utama dan di dalamnya terdapat berbagai upaya menumbuhkan basis investor syariah, perluasan produk sampai dengan penguatan infrastruktur layanan pasar modal berbasis syariah. Melalui kehadiran BRI Danareksa Sekuritas diharapkan upaya-upaya pengembangan ini dapat berjalan berdampingan untuk terus memajukan potensi pasar syariah yang sangat besar,” harapnya.
Adapun acara peresmian ini bersamaan dengan pelaksanaan seminar nasional dengan tema Sharia Investment: Gaining Momentum In Indonesia Economic Recovery yang juga disiarkan secara langsung melalui aplikasi Zoom Meeting dan kanal Youtube BRI Danareksa Sekuritas.
Turut hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. (PW/AF-KIP, Setwapres)