Presiden Jokowi memberikan sambutan pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 1 Agustus 2023. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur atas situasi ekonomi pascapandemi Covid-19 yang dapat terkendali dan kembali pulih. Presiden menuturkan bahwa nikmat yang patut disyukuri tersebut juga dapat tercapai berkat kerja keras dan gotong royong seluruh komponen bangsa dan lapisan masyarakat.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 1 Agustus 2023.
“Tentu saja tidak lepas dari ketangguhan, kegigihan, kesabaran, tawakal kita bersama dalam menghadapi tantangan. Dan di mana akar dari semua itu adalah kepercayaan kita kepada Allah Swt., kita berserah diri dan juga berikhtiar,” ucap Kepala Negara.
Kepala Negara menyebut bahwa situasi di Tanah Air yang telah kembali normal saat ini patut disyukuri karena sejumlah negara di dunia masih mengalami krisis energi dan krisis pangan.
“Seperti tadi yang disampaikan oleh Bapak Wakil Presiden dibarengi lagi dengan krisis energi, dibarengi lagi dengan krisis pangan di mana-mana. Karena ada tambahan lagi setelah Covid ada krisis ekonomi ditambah lagi perang di Ukraina,” tuturnya.
Presiden pun mengingatkan kembali bahwa pada saat pandemi Covid-19, seluruh lapisan masyarakat saling membantu dan bekerja bergotong royong bersama-sama. Presiden menyebut, hal tersebut telah dilewati dan patut disyukuri.
“Kita ingat saat Covid semua bekerja bergotong royong. Yang sakit ada yang dikirimi makanan, saya ingat itu. Yang sakit diisolasi tapi tetangganya mengirim buah-buahan. Inilah berkat gotong royong seluruh lapisan masyarakat, Covid bisa kita atasi,” ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menuturkan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk mewujudkan kehidupan beragama yang baik. Presiden pun mengajak masyarakat untuk terus menjaga kerukunan, sikap toleransi dan saling menghargai dalam kehidupan masyarakat.
“Marilah kita terus merawat kerukunan kita, merawat toleransi kita, sikap saling menghormati, sikap saling menolong agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang maju, bangsa yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” tuturnya.
(BPMI Setpres)