Presiden Jokowi didampingi Wapres dan Menkeu menyerahkan DIPA 2020 kepada Mendikbud Nadiem Makarim, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11) pagi. (Foto: Rahmar/Humas)
Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa kerja yang dilakukan jajaran pemerintah mulai dari penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah kerja besar, dan kerja besar ini adalah kerja tim. Timnya juga tim besar.
“Ini kerja tim bukan kerja individu-individu, Menteri-Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Lembaga, Bupati Walikota Gubernur sendiri, tidak. Ini kerja tim besar negara dalam rangka membawa kita kepada sebuah tujuan nasional,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahkan DIPA, Dana Transfer Daerah dan Dana Desa kepada Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11) pagi.
Untuk itu, Presiden mengingatkan, agenda-agenda besar negara ini, jangan sampai ada lagi ego sektoral, ego institusi, ego daerah. “Ndak, ini adalah kerja tim, sehingga hasilnya nanti kelihatan, besarnya akan kelihatan,” tegasnya.
Setelah 5 tahun kemarin, ada jalan tol, yang Jawa sudah tembus, diharapkan nanti sampai 2024, Sumatera sudah tembus, Lampung sampai ke Aceh, berikut nanti ke Kalimantan, berikut nanti ke Sulawesi, sehingga kecepatan logistik mobilitas orang, mobilitas barang itu betul-betul ada di negara kita.
“Ini menjadi pondasi kuat kita dalam bersaing, berkompetisi, dengan negara-negara lain,” ungkap Presiden.
Airport juga sama, menurut Presiden, airport baru banyak kita bangun, ekspansi dari airport yang sudah ada, baik runway maupun terminal juga banyak. Tetapi yang paling penting juga mengkoneksikan ini dengan kawasan wisata, dengan kawasan industri, dengan kawasan pertanian, dengan kawasan perkebunan, dengan kawasan-kawasan nelayan.
LRT Jakarta, lanjut Presiden, sebentar lagi juga selesai. MRT dilanjutkan terus. “Ini adalah peradaban, perubahan peradaban kita,” ujarnya.
Kerjasama
Presiden Jokowi meminta agar pusat, provinsi dan daerah betul-betul kerja bersama-sama. Ia memberikan contoh misalnya kita mau menyelesaikan yang namanya Mandalika, kita ingin menyelesaikan yang namanya Labuan Bajo. Menteri PUPR akan mengerjakan jalannya, jalan rampungkan ke kawasan pariwisata, runway-nya diperpanjang oleh Kementerian Perhubungan.
“Semuanya ke sana semuanya, pemerintah daerahnya konsentrasi di pembebasan lahan, baik kabupaten maupun kota maupun provinsi semuanya menuju ke satu titik sehingga pekerjaan itu betul-betul rampung selesai dan menghasilkan sebuah wisata trigger ekonomi di daerah,” tutur Presiden.
Nanti calendar of event, annual event, produk-produk wisata, menurut Presiden Jokowi, itu urusannya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan dinas-dinas yang ada di daerah. Juga kerjanya bersama-sama. Tidak bisa jalan sendiri, ini jalan sendiri, ini ketemunya dimana entah nggak jelas.
“Inilah yang tadi saya sampaikan kerja tim di situ. Ini akan kita selesaikan sehingga betul-betul infrastruktur itu ada manfaatnya betul bagi pertumbuhan ekonomi, bagi kesejahteraan rakyat,” kata Presiden Jokowi.
Sementara memasuki ke gelombang besar kedua yaitu pembangunan sumber daya manusia, Presiden Jokowi mengingatkan, ini juga harus real bukan hanya dapat sertifikat, training, tetapi hanya sertifikat basa-basi.
“Ini nggak mau saya, saya sudah wanti-wanti kepada yang berhubungan dengan pembangunan sumber daya manusia, betul-betul konkrit, entah mau mencetak barista, entah mau teknisi programming, entah mau mencetak teknisi coding sehingga betul-betul konkrit ada dan betul-betul skill SDM kita naik benar,” tutur Presiden seraya menambahkan, bukan hanya dapat sertifikatnya, tetapi kualitasnya tidak meningkat.
“Saya akan kontrol bahwa uang puluhan triliun untuk pengembangan SDM itu menetas dapat skill-nya, dapat peningkatan SDM kita,” tegas Presiden Jokowi. (HIM/RAH/ES)