Pin It

20210917 Presiden Kunci Menggerakkan Ekonomi adalah Pengendalian COVID 19

Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Aceh, di Kompleks Pendopo Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh, Kamis (16/09/2021). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

 

Kunci menggerakkan perekonomian adalah pengendalian COVID-19. Untuk itu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar secara bersama-sama menangani pandemi ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Aceh, di Kompleks Pendopo Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh, Kamis (16/09/2021).

“Menjadi tugas kita semuanya agar bisa mengendalikan, mengonsolidasikan organisasi kita untuk betul-betul serius menangani ini. Karena apa? Begitu yang namanya COVID ini tidak bisa turun, artinya hanya satu, ekonomi juga pasti tidak bisa naik,” tegasnya.

Kepala Negara juga mengingatkan agar para bupati dan wali kota se-Provinsi Aceh untuk mengetahui situasi di kota/kabupatennya masing-masing. “Kita tidak bisa bekerja lagi rutinitas seperti pada keadaan normal, karena yang dibutuhkan sekarang ini adalah kepemimpinan lapangan,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengingatkan jika angka kematian akibat pandemi COVID-19 di Provinsi Aceh berada di angka 4,7 persen atau di atas tingkat kematian nasional.

“Tinggi ini, tinggi, karena nasional kita hanya 3 persen,” tuturnya.

Lebih lanjut, Presiden meminta kepada seluruh kepala daerah di Provinsi Aceh untuk memperhatikan ketersediaan oksigen dan obat. Selain itu, Presiden mengingatkan agar kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU COVID-19 untuk menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan.

“Tujuh kabupaten/kota yang tidak memiliki tempat tidur ICU COVID-19 di Simeulue, di Nagan Raya, di Kota Sabang, di Aceh Timur, di Aceh Tamiang, di Aceh Jaya, di Aceh Besar. Tolong yang belum punya tadi, menyampaikan permintaan kepada Menteri Kesehatan. Sehingga semuanya siap, semua kabupaten itu siap, fasilitas kesehatan siap semuanya. Karena terus akan saya pantau BOR di provinsi, kabupaten, itu seperti apa. Kelihatan semuanya,” ujarnya.

Presiden juga kembali mengingatkan agar tidak euforia dengan tren penurunan kasus COVID-19. “Nasional turun lebih dari 90 persen, di sini turun 20 persen, hati-hati, jangan senang dulu, jangan euforia dulu, dan jangan menyampaikan tergesa-gesa kepada masyarakat bahwa kita sudah turun kasus. Bisa disambut senang oleh masyarakat tetapi itu bisa menyebabkan naik lagi COVID-19-nya. Ini pengalaman kita secara nasional, sehingga jangan kita ulang di sini,” ujar Presiden.

Di akhir sambutannya, Presiden mengingatkan kepada Pangdam, Kapolda, Kapolres, Dandim, Danrem, agar semuanya bekerja keras membantu pemerintah daerah untuk mengatasi pandemi ini. Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dan Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar. (BPMI SETPRES/UN)