Pin It

20230726 Sampaikan Kuliah Umum Di Lemhannas Wapres Tekankan Keteladanan Pemimpin Dalam Membangun Kepercayaan Sosial

 

Jakarta, wapresri.go.id – Di era digital dan media sosial saat ini, seorang pemimpin sulit bersembunyi dari penilaian publik. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus menunjukkan keteladanan dan membangun kepercayaan sosial.

“Pemimpin menjadi teladan dalam membangun kepercayaan sosial, merekatkan simpul-simpul ukhuwah, dan memberantas ancaman perpecahan, termasuk akibat sebaran hoaks,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan Kuliah Umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 65 dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 24 Tahun 2023 di Auditorium Gadjah Mada, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 10, Jakarta, pada Selasa (25/07/2023).

Dalam kesempatan ini, Wapres juga mengungkapkan kriteria pemimpin yang dibutuhkan masyarakat.

“Pemimpin mesti memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, cepat, dan cermat, dalam menyikapi isu-isu global yang kian kompleks dan sulit diprediksi, kemudian merumuskan kebijakan yang mendatangkan maslahat, maupun solusi bagi aneka permasalahan nasional, regional, dan internasional,” urainya.

Lebih lanjut, Wapres meminta agar para peserta PPRA dan PPSA sebagai calon pemimpin masa depan, mendukung perwujudan transformasi digital Pemerintah Indonesia. Salah satunya dengan pemberlakuan Sistem Pemerintahan yang Berbasis Elektronik (SPBE).

“Saya mengajak semua pemimpin dan para pengambil kebijakan di pusat dan daerah untuk meninggalkan ego-sektoral, ego-kepentingan, dan ego-daerah dalam menyukseskan arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE,” ungkap Wapres.

Menurutnya, SPBE dan digitalisasi pelayanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemudahan layanan kepada masyarakat, dimana pelayanan publik terselenggara secara modern, praktis, dan mampu menjangkau masyarakat di seluruh pelosok tanah air.

“Kepuasan masyarakat atas pelayanan publik yang disediakan Pemerintah merupakan indikator utama tercapainya tujuan reformasi birokrasi,” tutur Wapres.

Selain diikuti peserta PPRA 65 dan PPSA 24, Kuliah Umum ini juga diikuti para Pejabat Utama dan Pejabat Struktural Lemhannas RI, para Tenaga Profesional, Tenaga Pengajar, dan Tenaga Pengkaji Lemhannas RI.

Sebelumnya, Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto melaporkan, jumlah peserta PPRA 65 sebanyak 100 orang, terdiri dari para pejabat terpilih setingkat eselon II dan III dari TNI dan POLRI sebanyak 71 orang (71%), sedangkan 20 orang peserta (20%) berasal dari Lembaga Negara, Kementerian/LPNK, Kepemerintahan, Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan dan Badan Usaha, serta 9 orang (9%) peserta dari negara sahabat, masing-masing 1 orang berasal dari Arab Saudi, India, Laos, Malaysia, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Thailand dan Zimbabwe.

Sedangkan, jumlah peserta PPSA 24 sebanyak 79 orang, terdiri dari para pejabat senior terpilih setingkat eselon I dan II, yang berasal dari TNI dan POLRI sebanyak 57 orang (72,15%), sedangkan 22 orang (27,85%) berasal dari Kementerian/LPNK,  Kopertis, Kadin Indonesia, Organisasi Masyarakat dan Tokoh Masyarakat.

“Kami berharap bisa mencetak pemimpin- pemimpin masa depan yang memahami apa yang terjadi di dunia, membekali dengan kajian geopolitik untuk membentuk sense of crisis dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada, agar mereka bisa mengawal dan menguatkan paham-paham kebangsaan, sehingga Indonesia bisa menjadi Indonesia Maju,” ungkap Andi.

Mendampingi Wapres dalam acara ini, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, M. Nasir, Arif Marbun, dan Masykuri Abdillah, serta Tim Ahli Wapres Iggy Aruman Achsien.

(DMA/AS, BPMI Setwapres)