Presiden Jokowi menghadiri KTT ASEAN-Korea, di Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu (14/11) siang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik perkembangan dari proses perdamaian di Semenanjung Korea. Di KTT ASEAN-Korea Selatan, Presiden Jokowi menyebut tekad kuat yang ditunjukkan Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, untuk mengupayakan perdamaian sangat diapresiasi oleh dunia dan berbuah hasil.
Presiden manilai, tekad Presiden Moon tersebut seolah menjadi satu dari sekian harapan di tengah banyak ketidakpastian yang sedang melanda dunia sekarang ini.
“Di tengah banyak ketidakpastian, muncul beberapa harapan. Antara lain harapan akan terwujudnya Semenanjung Korea yang aman dan stabil. Harapan baru tersebut tidak akan terjadi jika tidak terdapat tekad kuat Presiden Moon untuk mengupayakan perdamaian,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri KTT ASEAN-Korea Selatan, di Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu (14/11) siang.
Dijelaskan Presiden, Indonesia sebagai negara yang tidak hanya bersahabat baik dengan Korea Selatan, melainkan juga mempunyai hubungan bilateral dengan Korea Utara hingga lebih dari 50 tahun lamanya, mendukung penuh kerja keras dan upaya perdamaian yang dijalankan di Semenanjung Korea.
“Indonesia mendukung sepenuhnya proses perdamaian ini. Pesan dukungan ini telah disampaikan secara konsisten antara lain pada saat pertemuan saya dengan PM Korea Selatan dan Utusan Khusus Korea Utara (Korut) menjelang pembukaan Asian Games, 18 Agustus lalu,” kata Presiden.
Meski demikian, diakui Presiden Jokowi bahwa upaya ini belum berakhir. Kedua negara masih membutuhkan waktu dan jalan panjang hingga benar-benar tercipta perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Indonesia, sebagaimana yang ditekankan Presiden, akan tetap berkomitmen untuk mendukung dan turut andil dalam upaya perdamaian di Semenanjung Korea.
Secara khusus Presiden Jokowi menyampaikan usulan untuk mengundang pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dalam peringatan 30 tahun kerja sama ASEAN dan Korea Selatan yang akan berlangsung pada 2019 mendatang, jika semua perkembangan positif terus terjadi.
“Semoga dengan pertemuan tersebut maka komitmen Korea Utara akan semakin kuat untuk melakukan langkah menuju Semenanjung Korea yang bebas nuklir. Ke depan, insyaallah kita akan melihat ASEAN dan dua Korea menjadi pilar penting arsitektur perdamaian dan kemitraan di kawasan demi stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan bersama,” ucap Presiden Jokowi. (BPMI Setpres/ES)