Pin It

20130930 menpantinjaucpnskemenlu

JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Abubakar mengatakan, pelamar CPNS yang akan mengikuti seleksi melalui tes kompetensi dasar (TKD) diperkirakan mencapai dua juta orang. Jumlah itu sekitar 600 ribu diantaranya adalah tenaga honorer kategori 2, dan 1,4 juta merupakan pelamar CPNS dari jalur  umum.

Ada tiga kelompok soal dalam TKD, baik yang menggunakan sistem computer assisted test (CAT) maupun dengan lembar jawab komputer (LJK), yakni wawasan kebangsaan, intelegensia umum, dan karakteristik pribadi. “Dengan pelaksanaan tes CPNS, berarti ada dua juta orang yang kini kembali belajar tentang wawasan kebangsaan,” ujarnya di sela-sela peninjauan tes CPNS dengan sistem CAT di badan Diklat Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (30/09).

Dikatakan, wawasan kebangsaan itu berisi empat pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Kalau ingin lulus tes CPNS, mereka harus belajar wawasan kebangsaan, tanpa harus melalui penataran P4, seperti waktu itu.

Dikatakan, dari pengalaman tes CPNS tahun 2012, banyak peserta tes yang tidak lulus, lantaran nilai wawasan kebangsaannya tidak memenuhi passing grade. “Bahkan ada diantaranya yang melamar untuk menjadi dosen dan dokter. Nilai mereka tinggi untuk intyelegensia umum dan karakteristik pribadi, tetapi wawasan kebangsaannya rendah,” ujarnya.

Kenyataan itu cukup memprihatinkan, karena seorang pegawai negeri harus memahami bangsanya, yang tercermin dalam materi wawasan kebangsaan tersebut. “Dengan mempelajari wawasan kebangsaan, adik-adik kembali mempelajari peristiwa Rengas Dengklok, siapa itu Sukarni dan sebagainya,” tambah Menteri di hadapan peserta tes Kementerian Luar Negeri.

Kementerian Luar Negeri tahun ini mendapat formasi 158 orang. Lebih dari 18 ribu orang mengajukan lamaran secara online, tetapi yang memenuhi lolos adminstradi dan dipanggil mengikuti tes hanya 6 ribu orang.

Tes di dilaksanakan dengan sistem CAT, di ruangan yang mampu menampung 200 orang. “Setiap hari ada lima sesi, yang masing-masing untuk 200 orang, sehingga pelaksanaanya akan memakan waktu seminggu,” F.X. Aruanto dari Tim Konsorsium PTN. (ags/HUMAS MENPANRB)