Indah Sukmaningsih
JAKARTA - Sejumlah inovasi berkelanjutan dinilai telah banyak bermunculan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Mantan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Indah Suksmaningsih menilai peserta KIPP 2018 banyak yang memunculkan inovasi yang berkaitan dengan tujuan dari pembangunan berkelanjutan.
“Kompetisi biasanya hanya bicara soal layanan sekarang, sudah mulai memikirkan bagaimana di masa yang akan datang. Itu sudah dipikirkan dari sekarang,” ujarnya usai wawancara top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2018, di kantor Kementerian PANRB, Senin (16/07).
Dikatakan bahwa inovasi saat ini telah bergeser dari yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi wilayahnya sendiri, menjadi suatu terobosan yang memikirkan dampak bagi wilayah lainnya. Hal tersebut dirasa sangat baik, karena para peserta KIPP 2018 telah membangun sebuah gagasan yang berguna tidak hanya pada saat ini, melainkan juga memikirkan dimasa yang akan datang.
Ia pun menyampaikan bahwa penyelenggaraan KIPP yang sudah kesekian kalinya, telah melahirkan banyak inovasi yang patut direplikasi oleh daerah lain. Oleh karena itu Indah berharap agar Kementerian PANRB dapat menyampaikan kepada Presiden RI, bahwa inovasi-inoasi yang lahir dari KIPP dapat menjadi rujukan untuk direplikasi oleh daerah lain.
Lebih lanjut Indah memberi apresiasi terhadap pimpinan daerah yang secara langsung hadir dalam tahapan wawancara TOP 99 KIPP 2018. Menurutnya hal tersebut merupakan sebuah komitmen dan tanggung jawab nyata dari para kepala daerah untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik kedepannya. “Kehadiran Kepala Daerah merupakan bentuk tanggung jawab nyata, artinya suatu komitmen yang tidak hanya kemudian disampaikan melalui koran, atau wawancara saja, tapi ini sebuah tindakan nyata,” pungkasnya.
Dalam sesi wawancara TOP 99 KIPP 2018 hari ke-6 terdapat 9 inovasi yang tampil. Dalam kesempatan tersebut banyak kepala daerah yang mempresentasikan inovasi secara langsung, seperti Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa dengan inovasi Motivator Ketahanan Keluarga (Motekar) yang digagas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. Selanjutnya Bupati Kabupaten Bogor Nurhayati dengan inovasi Sistem Pengujian Kendaraan Bermotor (Sikeren) dari Dinas Perhubungan dan Utilitasi Dashbord Ketersediaan Tempat Tidur yang Optimal dari RSUD Ciawi.
Selanjutnya Walikota Bandung Ridwan Kamil mempresentasikan 2 inovasi yaitu e-Satria Pemeberi Kemudahan Membayar Pajak dari Badan Pengelolaan dan Pendapatan Daerah, dan inovasi Mini Lab Food Security dari Dinas Pangan dan Pertanian Pemkot Bandung.
Pada sesi kedua, Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian Dinas Pertanian Pemprov NTB, H. Wardi didampingi Kapala Biro Organisasi Setda NTB Yusron Hadi dengan membawakan inovasi beejudul Penyelamatan Plasma Nutfah NTB Sebagai Varietas Unggul Nasional Melalui Pendaftaran Dan Pelepasan Varietas Hortikultura. Inovasi berikutnya disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB dengan inovasi Marine Smart Patrol.
Selanjutnya Bupati Sumbawa Provinsi NTB, Husni Djibril dengan inovasi Pariri Si-Desa milik Kecamatan Lantung, disusul Bupati Sumbawa Barat (NTB) Musyafirin dengan inovasi SPKJ SIBUK dari Puskesmas Taliwang Dinas Kesehatan. (byu/HUMAS MENPANRB)